Peresmian PLT Biogas Aane Jangkang Belitung

Sabtu, 11 Januari 2014 - Dibaca 2935 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 02/PUSKOM KESDM/2014
Tanggal: 11 Januari 2014

PERESMIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA (PLT) BIOGAS AANE JANGKANG BELITUNG
Wakil Menteri ESDM yang diwakili oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana, bersama Bupati Belitung Timur, Basuri Tjahaja Purnama, dan Presiden Komisaris PT Austindo Aufwind New Energy (AANE), George S. Tahija, hari ini, Sabtu (11/01) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Biogas AANE Jangkang Belitung dengan kapasitas 1.2 MW. Peresmian yang bertempat di lokasi PLT Biogas ini turut dihadiri oleh Kepala Balitbang ESDM, perwakilan dari PT PLN Pusat, Para Pejabat Perwakilan dari Pemda Kab. Belitung Timur, dan para stakeholders di bidang energi baru terbarukan.

PLT Biogas AANE Jangkang Belitung merupakan PLT Biogas Independent Power Producer (IPP) pertama di Indonesia dengan bahan baku Palm Oil Mill Effluent (POME) yang mendapatkan Power Purchase Agreement (PPA) berdasarkan Permen ESDM No 4 tahun 2012. Dengan target produksi listrik setahun sebesar 8,5 juta kWh, pembangkit ini dapat mensuplai listrik kepada 2.500 rumah di sekitar lokasi pembangkit dengan satuan sambungan rata-rata 450 VA. Proyek ini dapat mengurangi subsidi energi di Indonesia dengan menghasilkan dan menjual listrik ke PT PLN dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan listrik yang dibeli dari pembangkit listrik dengan menggunakan solar (diesel).

Saat ini, pemanfaatan energi baru terbarukan masih sangat kecil yaitu hanya sebesar 5% dari total bauran energi nasional, padahal potensi energi terbarukan cukup besar diantaranya bersumber dari panas bumi sebesar 29 GW, biomasa 49 GW, tenaga air 76 GW, energi surya, dan energi angin yang ketersediaannya menyebar di seluruh indonesia. Pemanfaatan limbah dari pabrik kelapa sawit, sampah kota dan industri pertanian menjadi listrik dapat mengurangi ketergantungan penyediaan listrik dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil.

Indonesia adalah negara yang memiliki lahan kelapa sawit yang sangat luas (di Bangka Belitung saja terdapat sekitar 141.897 ha lahan sawit), sehingga potensi dari limbah kepala sawit (POME), dan biomassa lainnya sangat besar. Kita bisa dan harus memanfaatkan limbah kelapa sawit tersebut menjadi energi guna membantu penyediaan tenaga listrik di Indonesia.

Penggunaan energi fosil yang tidak ramah lingkungan dan isu perubahan iklim menjadi perhatian bersama. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2020 sebesar 26 persen dengan upaya sendiri, dan 41 persen dengan dukungan internasional. Oleh karena itu peningkatan pemanfaatan energi terbarukan yang dikategorikan sebagai energi bersih harus dioptimalkan.

Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dan PT PLN, bersama seluruh pemangku kepentingan akan senantiasa berperan aktif secara sinergis, konsisten, dan maksimal dalam upaya "Penyediaan Energi Listrik yang Berbasis Energi Terbarukan (Renewable Energy) secara Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Energi Nasional dan sekaligus berkontribusi aktif menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup.

Kepala Pusat Komunikasi Publik

Saleh Abdurrahman

Bagikan Ini!