Perkembangan G. Bromo Hingga 18 Februari 2011

Jumat, 18 Februari 2011 - Dibaca 2854 kali

PROBOLINGGO. Aktifitas Bromo sejak tanggal 8 Desember 2010 masih fluktuatif yang dicirikan oleh erupsi yang berlangsung terus menerus, dan sejak 19 Desember 2010 menyebabkan hujan abu vulkanik lebat dan lontaran material pijar yang jatuh di sekitar Kawah. Ancaman lontaran material pijar tersebut hingga kini belum mengancam warga sekitar yang radiusnya diluar 2 km.Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan G. Bromo hingga tanggal 18 Februari 2011, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM berkesimpulan :Aktivitas kegempaan didominasi oleh getaran tremor, intensitas visual erupsi masih menerus dan suara gemuruh serta dentuman sering terdengar dari Pos Pengamatan G. Bromo.

  1. Deformasi saat ini mempunyai kecenderungan tubuh G. Bromo stabil.
  2. Ancaman lontaran material pijar belum mengancam warga sekitar yang radiusnya diluar km namun kejadian hujan abu tipis hingga lebat telah mengganggu aktivitas fisik dan perekonomian warga masyarakat di lingkungan G. Bromo.
  3. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data kegempaan, visual, deformasi, dan potensi bahaya erupsi, status kegiatan G. Bromo sampai dengan tanggal 18 Februari 2011 pukul 06.00 WIB masih dalam status SIAGA (Level III).
Berdasarkan kesimpulan tersebut maka PVBMG merekomendasikan agar masyarakat di sekitar G. Bromo tetap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang letusan G. Bromo, dan tetap menjaga kewaspadaan terhadap kejadian erupsi yang menerus. Masyarakat di sekitar G. Bromo dan pengujung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 2 km dari kawah aktif G. Bromo.Selain itu, dengan masih berlangsungnya hujan abu tipis yang cenderung mengarah ke timur, masyarakat wilayah tersebut agar menyiapkan/menggunakan masker penutup hidung dan pelindung mata.Status kegiatan G. Bromo selanjutnya akan dinaikkan/diturunkan jika terjadi peningkatan/penurunan aktivitas yang dipantau secara intensif oleh Tim Ahli Gunungapi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Pos Pengamatan G. Bromo. POTENSI BAHAYAAktifitas Bromo sejak tanggal 8 Desember 2010 fluktuatif yang dicirikan oleh erupsi yang berlangsung terus menerus dan sejak 19 Desember 2010 menyebabkan hujan abu vulkanik lebat dan lontaran material pijar yang jatuh di sekitar Kawah.Kejadian erupsi terus menerus yang mengarah ke wilayah timur - timur laut saat ini (18 Februari 2011) menyebabkan hujan abu tipis hingga tebal terutama di wilayah Desa Ngadirejo, Kecamatan Sukapura dan Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. Dampak hujan abu vulkanik tebal sejak erupsi tanggal 19 Desember 2010 telah mengakibatkan gangguan terhadap aktifitas kehidupan terutama perekonomian dan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan warga dan lingkungan sekitar G. Bromo.Mengingat potensi hujan masih akan terjadi di bulan Februari 2011 dan adanya endapan material abu dan pasir vulkanik dapat berpotensi menimbulkan terjadinya lahar. Produk letusan G.Bromo tanggal 5 Februari 2011 berupa bom vulkanik ditemukan terlontar sejauh +-1200 - 1400 meter dari bibir kawah. (SF)

Bagikan Ini!