Perkembangan G. Sinabung Hingga Tanggal 2 September 2011

Kamis, 2 September 2010 - Dibaca 2931 kali

BANDUNG. Setelah ditetapkannya status Gunung Sinabung menjadi "AWAS" , Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) terus memonitor perkembangan aktifitas vulkanik gunung tersebut. Hingga tanggal 2 September 2010 pukul 06.00 WIB, gunung Sinabung tetap dalam status "AWAS", Jumat (3/9).Berdasarkan laporan PVG, status Kegempaan tanggal 1 September 2010, sejak Pukul 00.00 - 24.00 WIB, terjadi 59 kali gempa Hembusan, 21 kali gempa Vulkanik Dangkal, 8 kali gempa Tektonik Lokal, 5 kali gempa Tektonik Jauh dan 29 kali gempa Vulkanik Dalam.Tanggal 2 September 2010, Pukul 00.00 - 06.00 WIB, 2 kali gempa Hembusan dengan amplituda maksimum 2 - 6 detik, lama gempa 48 - 43 detik.. 7 kali gempa Vulkanik Dangkal, amplituda maksimum 3,5 - 10 - 4dan lama gempa 3,5 - 6 detik. 12 kali gempa Vulkanik Dalam , amplituda maksimum 3 - 63 mm, SP 0,5 detik dan lama gempa 5 - 12 detikPengamatan secara visual tanggal 1 September 2010, pukul 00.00 - 06.00 WIB, cuaca pada umumnya terang, asap putih tebal, tekanan sedang dengan tinggi 50 - 100 m, pukul 06.00 - 12.00 WIB, cuaca cerah, angin perlahan dari arah Barat, gunung tertutup kabut - jelas, saat jelas asap putih tebal dengan tinggi 50 - 100 m, Pukul 12.00 - 18.00 WIB, cuaca cerah - mendung, angin perlahan - sedang dari arah Utara, gunung tertutup kabut - jelas, saat gunung tampak jelas asap putih sedang dengan tinggi 50 m dan pukul 18.00 - 24.00 WIB, cuaca mendung, angin dari arah Baratdaya, gunung tertutup kabut. Pada Tanggal 2 September 2010, pukul 00.00 - 06.00 WIB, cuaca cerah - mendung, angin dari arah Timur, gunung tertutup kabut dan tidak nampak asap.Berdasakan pengamatan tersebut PVG berkesimpulan, Status kegiatan G. Sinabung hingga tanggal 2 September 2010 pukul 06.00 WIB masih tetap AWAS dan pemantauan secara intensif terus dilakukan guna mengevaluasi kegiatan G. Sinabung.PVG merekomendasikan, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas dalam radius 6 km dari kawah aktif agar diungsikan ke tempat yang aman, jika terjadi hujan abu cukup deras, agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut serta menutup sumber air untuk keperluan minum. Selain itu, saat ini di wilayah sekitar G. Sinabung sering turun hujan, agar masyarakat yang bermukim di bantaran sungai yang berhulu di puncak G. Sinabung agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bahaya sekunder berupa banjir lahar. Mengingat G. Sinabung tidak diketahui aktivitas dan sifat letusannya, maka masyarakat agar bersabar mengikuti arahan Pemerintah Daerah (BPBD/Satlak/Satkorlak) dan Pemerintah Daerah agar senantiasa berkoordinasi dengan Tim ahli di lapangan. (SF)

Bagikan Ini!