Presiden RI Resmikan Pembangunan RFCC, Cilacap

Rabu, 28 Desember 2011 - Dibaca 2672 kali

CILACAP - Ditandai penekanan tombol sirine Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menko Perekonomian, Hatta Radjasa, Menteri ESDM, Jero Wacik dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II lainnya memulai pembangunan Unit Resid Fluid Catalytic Cracking (RFCC) di kilang Pertamina Cilacap, Bersamaan juga Presiden meresmikan beroperasinya PLTU 1 Banten-Suralaya, PLTU 3 Banten-Lontar Unit 1, dan PLTU Tanjung Jati B Ekspansi Unit 3, Rabu (28/12/2011)."Dengan pengembangan kapasitas kilang Pertamina di Cilacap ini diharapkan bisa memproduksi lebih banyak lagi BBM diwaktu mendatang, serta pengeroperasian pembangunan pembangkit listrik sehingga kita dapat memproduksi listrik 1.600 Mw yang dihasilkan dari PLTU 1 Suralaya, Banten, PLTU 3 Lontar Unit 1, Banten, dan PLTU Tanjung Jati B Ekspansi Unit 3 di Jepara. Atas nama negara dan pemerintah, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk memulai pembangunan RFCC dikilang cilacap ini dan juga yang telah bisa menambah kapasitas listrik," ujar Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam amanahnya.Keempat Proyek yang diresmikan dan dimulai pembangunannya tersebut merupakan proyek-proyek yang menjadi bagian dari atau mendukung pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Pelaksanaan MP3EI ini ditujukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.Pembangunan unit RFCC di Kilang Pertamina Cilacap ini,berkapasitas 62 ribu barel/hari dengan total nilai proyek diperkirakan sebesar US$ 931,48 juta dan direncanakan selesai pada 2014. Tujuan pembangunan unit RFCC adalah untuk meningkatkan keekonomian kilang dengan mengolah produk yang bernilai rendah menjadi produk bernilai tinggi, juga menjadi sarana untuk memasok kebutuhan BBM di dalam negeri sehingga dapat mengurangi ketergantungan pasokanBBM impor terutama dengan oktan tinggi. Selain itu pembangunan ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksi LPG, sehingga dapat mendukung keberlanjutan program konversi minyak tanah ke LPG.Terkait dengan peresmian tiga PLTU, PLTU I Banten-Suralaya dan PLTU 3 Banten-Lontar Unit I merupakan bagian dari Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Batubara atau lebih dikenal dengan Program Percepatan 10.000 MW Tahap I yang telah dicanangkan oleh Pemerintah sejak tahun 2006. Sedangkan PLTU Tanjung Jati B Ekspansi Unit 3 merupakan proyek yang dibangun oleh Independent Power Producer (IPP).Dengan beroperasi ketiga PLTU tersebut, PT PLN (Persero), akan mendapatkan tambahan kapasitas pembangkit sebesar 1.600 MW, serta dapat meningkatkan kapasitas pasokan sistem kelistrikan Jawa-Bali menjadi 27.541 MW dan berpotensi untuk mengurangi penggunaan BBM untuk pembangkit sebesar 2.311 juta liter/tahun atau setara dengan kRp. 16,18 Triliun/tahun. Selain itu, ketiga proyek ini membuka kesempatan lapangan kerja baru bagi lebih kurang 10.800 tenaga kerja pada masa konstruksi dan 900 tenaga kerja pada saat mulai beroperasi. (SF)

Bagikan Ini!