Rasio Keberhasilan Pemboran Eksplorasi Pertamina EP Meningkat Menjadi 84,6 Persen

Minggu, 22 Agustus 2010 - Dibaca 3224 kali

JAKARTA. PT Pertamina EP berhasil meningkatkan rasio keberhasilan pemboran eksplorasi pada periode Januari-Agustus 2010 mencapai 84,6 persen. Dari 12 sumur yang telah selesai dilakukan pemboran hingga Agustus 2010 serta 1 sumur Re-entry, 11 Sumur dinyatakan berhasil serta 2 Sumur dinyatakan tidak berhasil.Rasio keberhasilan pemboran eksplorasi periode Januari hingga Agustus 2010 ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada dua tahun sebelumnya. Dari delapan sumur wildcat, tujuh diantaranya dinyatakan berhasil dan menghasilkan minyak dan gas," demikian ditegaskan Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Syamsu Alam. Minggu (22/8).Peningkatan rasio keberhasilan pemboran eksplorasi ini merupakan hasil dari penyempurnaan proses bisnis untuk menurunkan risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan prospek eksplorasi. Upaya tersebut dilakukan dengan melibatkan technology support dan EP Technology Center, serta optimalisasi monitoring operasi pemboran untuk mengidentifikasi secara tepat dan cepat indikasi-indikasi keberadaan minyak dan gas bumi.Pada tahun 2008, rasio keberhasilan pemboran eksplorasi periode Januari hingga Agustus mencapai 75 persen atau dari 8 sumur yang telah selesai dibor hingga Agustus 2008, 6 sumur dinyatakan berhasil serta 2 sumur tidak berhasil. Selanjutnya pada 2009, rasio keberhasilan pemboran eksplorasi periode Januari hingga Agustus mencapai 76,9 persen atau dari 12 sumur yang telah selesai dibor hingga Agustus 2009 serta 1 sumur Re-entry, 10 Sumur dinyatakan berhasil serta 3 sumur tidak berhasil.Pada periode Januari hingga Agustus 2010, Pertamina EP melaksanakan 12 pemboran eksplorasi dan satu sumur re-entry. Pemboran eksplorasi terdiri dari delapan sumur wildcat yang meliputi lima sumur di wilayah Jawa Barat (Akasia Bagus 1, Karangluhur 1, Karangdegan 1, Jati Keling 1, dan Pondok Mekar 1), satu sumur di Jambi (Kalalili 1), dan dua sumur di Sumatera Selatan (Manduru 1 dan Ginaya 1). Dari delapan sumur wildcat, tujuh diantaranya berhasil menemukan minyak dan gas, dan satu sumur tidak berhasil. Sementara itu, satu sumur re-entry di Arjawinangun di Jawa Barat juga tidak berhasil.Selanjutnya, Pertamina EP juga melaksanakan tiga pemboran Deleniasi Pondok Makmur di Bekasi (PDM-3, PDM-4, PDM-5) dan satu pemboran di Pagardewa, Sumatera Selatan (PDW-6X). Empat pemboran deleniasi tersebut berhasil menemukan minyak dan gas. Sumur Pondok Makmur akan segera dikembangkan pada Plan of Development (POD) fase kedua diperkirakan dapat segera diproduksikan akhir 2011.Pada semester pertama 2010 lanjut Syamsu Alam, Pertamina EP telah berhasil menemukan cadangan migas baru dengan perhitungan sementara sebesar 61 Juta barrel dan gas sebesar 619 milliar kaki kubik gas pada semester pertama 2010. Temuan semester pertama ini jauh lebih besar dari perkiraan jumlah produksi minyak dan gas yang akan diproduksikan di 2010 sebesar 46,7 juta barrel dan 381 milliar kaki kubik gas. (SF)Keterangan :

  1. Pemboran Eksplorasi: Pemboran sumur yang dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya cadangan hidrokarbon (minyak dan gas) serta untuk mendapatkan data bawah permukaan
  2. Pemboran Deliniasi: Pemboran sumur yang bertujuan untuk mencari batas penyebaran migas pada laposan penghasilnya

Bagikan Ini!