Status G. Merapi Ditingkatkan Menjadi “AWAS”

Senin, 25 Oktober 2010 - Dibaca 2645 kali

YOGYAKARTA. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) meningkatkan status G. Merapi dan Siaga ke Awas. Peningkatan status G. Merapi ini menurut Kepala PVG, Surono, berdasarkan hasil pemantauan kegempaan. deformasi. dan visual yang menunjukan adanya peningkatan kegiatan/aktivitas secara signifikan"Terhitung sejak 25 Oktober 2010, terkait semakin meningkatnya aktifitas vulkanik G. Merapi Teradi peningkatan secara signtfikan jumlah dan energi gempabumi vulkanik sejak 22 Oktober 2010. Maka, terhitung sejak 25 Oktober 2010, pukuI 06:00 WIB, status kegiatan Gunung Merapi dinalkkan dari Siaga ke Awas" ujar SuronoDijelaskan Surono, G. Merapi terus memperlihatkan peningkatan aktifitasnya secara signtfikan jumlah dan energi gempabumi vulkanik sejak 22 Olctober 2010. Pada reflektor yang berada di dekat puncak G. Merapi. terjadi peningkatan laju inflasi hampir empat kali lipat, hingga 21 Ok1ober 2010 laju inflasi 10.5 menjadi 42 em/han diukur pada 24 Oktober 2010 dan terjadi peningkatan jumlah guguran kubah lava, sebelum 21 Oktober 2010, iercatat kurang dari 100 kejadian gugutan kubah lava, sejak 23 hingga 24 Oktober 2010, lerekam masing-masing 183 dan 194 kejadian guguran kubah lava.Kepala PVG selanjutnya merekomendasikan agar segera mengungsikan penduduk di daerah rawan bencana, khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai, yang berhuru di G. Merapi; sektor Selatan-Tenggara dan Sektor Barat Barat Daya dalam jarak 10 kilometer dari puncak Merapi, meliputi, K. Boyong, K Kuning, K. Gendol dan K. Woro, K Bebeng, K. Krasak dan K. Bedog.Wilayah Kabupaten Sleman; agar segera mengungsikan penduduk yang bermukim di Desa Purwobinangun (Dusun Turgo, Dusun Kemiri dan Dusun Ngepnng), Desa Wonokerto (Dusun Tunggularum), Desa Girikerto (Dusun Ngandong, Dusun Tritis, dan Dusun Nganggring). Desa Hargobinangun (Dusun Kaliurang Barat, Dusun Boyong. Dusun Kallurang TImur, dan Dusun Ngipiksari), Desa Umbulharjo (Dusun Kinahrejo, Dusun Pangukrejo, dan Dusun Gondang), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem, Dusun Petung, Dusun Jambu, dan Dusun Kopeng). Desa Glagaharjo (Dusun Kali Tengah Lor, Dusun Kali Tengah Kidul, Dusun Srunen, dan Dusun Singlar).Selanjutnya, Wilayah Kabupaten Klaten; agar segera mengungsikan penduduk yang bermukim di Desa Balerante (Sumua Dusun), Desa Sidorejo (Semua Dusun), dan Dese Tagal Mulyo (Semua Dusun). Wilayah Kabupaten Magelang, agar segera mengungsikan penduduk yang bermukim di Desa Kemiren (Dusun Jamburejo dan Dusun Kemiren), Desa Kaliurang (Dusun Sumberejo, Dusun Kaliurang Utara, Dusun Kaliurang Selatan, dan Dusun Cepagan)." Semua aktivitas masyarakat di sekitar alur sungai meliputi, K. Bebeng, K. Krasak, dan K. Bedog, K. Boyong, K Kuning. K. Gendol dan K. Woro semua agar dihentikan", ujar Surono.Dan untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awanpanas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat, lanjutnya.Gunung Merapi merupakan gunungapi tipe strato, dengan ketinggian 2980 meter dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada posisi 7? 325' Lintang Selatan dan 110? 26.5' Bujur Timur. secara administratif terletak pada 4 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyalali dan Kabupaten Klaten. Status kegiatan G. Merapi ditingkatkan dari Normal manjadi Waspada pada tanggal 20 September 2010, dan ditingkatkan menjadi Siaga pada 21 Oktober 2010 dan menjadi Awas, terhitung sejak 25 Oktober 2010. (SF)

Bagikan Ini!