Focus Group Discussion Evaluasi Diklat untuk Masyarakat

Kamis, 25 April 2019 - Dibaca 1711 kali

Jakarta - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM ESDM) selama tiga tahun telah melaksanakan Diklat Masyarakat berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No 36 Tahun 2015 tentang Bantuan Pendidikan dan Pelatihan serta Beasiswa Bidang ESDM. Hal tersebut juga sejalan dengan program pemerintah yang menekankan untuk melaksanakan diklat bagi masyarakat sekitar.

BPSDM ESDM melakukan Focus Group Discussion Evaluasi Diklat Sektor ESDM, Kamis (25/4) di Jakarta. Hadir sebagai narasumber antara lain Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas, Josaphat Rizal Primana, Kasubdit Anggaran Bidang Energi, Perindustrian, dan Perdagangan, Eko Roestanto, Kepala PPSDM KEBTKE, Wawan Supriyatna, Kepala PPSDM Geominerba, Mohammad Priharto Dwinugroho, serta Kepala Bidang Program dan Evaluasi PPSDM Migas, Waskito Tunggul.

Kepala BPSDM ESDM, IGN Wiratmaja Puja menyampaikan selama tiga tahun berjalan diklat untuk masyarakat apakah sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan. "Kita evaluasi, manfaatnya banyak atau tidak. Lalu setelah diklat apa masyarakat tersebut mendapatkan pekerjaan atau tidak," jelasnya. Dengan mengetahui kendala di lapangan, maka diharapkan akan ada solusi untuk kendala yang muncul selama ini.

Dalam FGD disampaikan bahwa di PPSDM migas terdapat kendala yaitu serapan alumni kecil dibandingkan jumlah perserta, keaktifan alumni untuk mencari kerja masih rendah dan tidak adanya wadah untuk menghubungkan semua alumni sehingga terjadi lost contact. Di PPSDM Geominerba dari tahun 2016 hingga 2019 telah diikuti oleh 608 orang peserta diklat. Diklat Operator Smelter merupakan diklat yang potensial tapi sulit. Diklat potensial lainnya adalah Diklat Geowisata dan Pengolahan Batu Mulia. Sementara di PPSDM KEBTKE menitikberatkan pada diklat energi terbarukan dengan jum;ah peserta 1717 orag selama 2016 hingga 2019.

Diklat untuk masyarakat dibutuhkan agar masyarakat bisa mengelola sumber daya alam di daerahnya sehingga bisa berdaya guna. Keahlian yang dimiliki bisa digunakan untuk memaksimalkan potensi daerahnya. Misalnya banyak batu alam yang bisa di proses menjadi batu akik dan diolah menjadi sesuatu yang menarik.

Rizal Pramana mengungkapkan sarannya untuk melakukan kerjasama dengan kementerian lain setelah melakukan diklat di BPSDM ESDM. Sehingga keahlian yang dimiliki bisa tersalurkan ditempat yang tepat.

Total peserta yang megikuti diklat masyarakat di Kementerian ESDM tahun 2016 berjumlah 650 orang, 2017 sebanyak 907 orang dan tahun 2018 berjumlah 1683 orang. Melalui diklat masyara