Sinergi Pengembangan Sumber Daya Manusia Sektor ESDM

Senin, 18 September 2017 - Dibaca 3974 kali

Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan membuka Focus Group Discussion (FGD) "Sinergi Pengembangan Sumber Daya Manusia sektor ESDM, Senin (18/9) di Gedung Sekretariat Jenderal KESDM, Jakarta.

Focus Group Disscussion menghadirkan 5 panelis antara lain Gustini Raswati (PT Pertamina), Wisnu Satriono (PT. PLN Persero), Riska Emilia (Cevron Pacific Indonesia), Joko Pramono (PT Bukit Asam), Aulia (PT Geo Dipa), Ahmad Didi Adianto (PT Freeport) dan dimoderatori oleh Prof. Ida I Dewa Gede Raka. Acara ini dihadiri 41 Badan Usaha dan Badan Usaha Tetap (BUT) sektor ESDM.

Masing-masing panelis memaparkan program kerja dan pengembangan Sumber Daya Manusia di masing-masing instansi mereka. Berdasarkan pemaparan, diperoleh kesimpulan yaitu saat ini kerjasama Pengembangan SDM antara Kementerian ESDM dengan industri telah banyak dilakukan dengan model-model yang terpisah, kedepannya diharapkan adanya satu program yang bersinergi yang melembaga dan berkelanjutan di bawah koordinasi Kementerian ESDM dengan tetap menjalin kerjasama dengan Kementerian/Lembaga terkait.

Beberapa aksi yang akan dilakukan yaitu pemagangan bagi mahasiswa pendidikan vokasi di bawah Kementerian ESDM yg sesuai PERMEN ESDM Nomor 22 Tahun 2017 tentang pendidikan vokasi dan pelatihan berbasis kompetensi yang link and match dengan Badan Usaha atau Badan Usaha Tetap di bidang Kementerian ESDM, pendidikan dengan Badan Usaha atau Badan Usaha Tetap di bidang KESDM, pengembangan kurikulum pendidikan vokasi dan pelatihan yang link and macth dengan bisnis industri dengan memperhatian KKMI, pemanfaatan falisitas yang dimiliki oleh industri dalam pelatihan-pelatihan kompetensi yg dilaksanakan oleh BPSDM dan penguatan assesment center, sertifikasi dan penciptaan talentful.

Selain membuka acara, Jonan juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Pengembangan SDM sektor ESDM yang ditandatangani Kepala Badan Pengembangan SDM ESDM dengan sebelas Badan Usaha dan Badan Usaha Tetap diantaranya PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Chevron Pacific Indonesia, Medco E&P Indonesia, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Pertamina Geothermal Energy, PT Geo Dipa Energi (Persero), PT Pertamina Drilling Service Indonesia, PT Kaltim Prima Coal dan PT Adaro Indonesia.

Penandatanganan MoU tersebut sebagai dasar payung hukum dalam pelaksanaan kerjasama antar pihak dalam pengembangan SDM sektor ESDM. Hal ini seiring dengan pengajuan beberapa Satuan Kerja di lingkungan BPSDM ESDM menjadi Satuan Kerja dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).

Menteri ESDM menyampaikan keinginannya agar terjalin kerjasama dibidang belajar mengajar sehingga BPSDM tidak hanya menghasilkan SDM yang hanya memperoleh kompetisi tapi profesiensi. Kompetensi lulus secara teori dengan baik sedangkan profesiensi bisa mengerjakan dengan baik. "Saya inginnya BPSDM menjadi sekolah advokasi, kecuali STEM Akamigas yang sampai D4. Lulusannya selain kompetensi juga harus punya profisiensi, bisa mengerjakan dengan baik." tutur Jonan. (rwp/dc)