Kalkulator Energi, Aplikasi Untuk Berhemat Energi

Selasa, 1 Mei 2018 - Dibaca 6185 kali

Kebutuhan energi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pembangunan. dalam satu dekade terakhir, pertumbuhan konsumsi energi ini meningkat rata-rata sebesar 7% per tahun. Kondisi tersebut mendorong Pemerintah untuk terus menggalakkan upaya penghematan energi. Sebagai masyarakat pengguna energi, kita pun harus mendukung upaya Pemerintah dengan cara menggunakan energi secara lebih bijak dan rasional.

Penghematan energi merupakan sebuah upaya konservasi energi, yaitu memanfaatkan energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar dibutuhkan. dengan kata lain, menghemat energi adalah menggunakan energi secara optimal sesuai kebutuhan sehingga tidak mengurangi produktivitas, keselamatan, dan kenyamanan.

Lebih dari itu, upaya konservasi dengan berhemat energi juga mengajarkan tentang kontribusi, berbagi, dan keadilan. dengan berhemat energi, kita telah berkontribusi dalam menyediakan akses energi bagi saudara-saudara kita yang berada di pelosok negeri ini sehingga dapat terwujud energi yang berkeadilan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Energi Baru terbarukan dan Konservasi Energi baru saja meluncurkan aplikasi Mobile Kalkulator Energi Rumah Tangga. Kalkulator Energi Rumah Tangga adalah aplikasi di telepon seluler yang bisa digunakan untuk menghitung biaya energi peralatan elektronik baik di rumah maupun di kantor. Kalkulator Energi Rumah Tangga saat ini sudah tersedia di Google Play Store dan disediakan gratis sejak tanggal 3 April 2018.

Potensi Penghematan Energi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat pada 2015 saja, konsumsi energi final sektor rumah tangga di Indonesia mencapai 111 juta barrel oil ekuivalen (BOE), merupakan konsumen energi terbesar ketiga setelah sektor transportasi (260 juta BOE) dan industri (229 juta BOE). Porsi konsumsi energi sektor rumah tangga ini mencapai 15% dari total konsumsi energi final pada tahun tersebut.

Dengan angka konsumsi tersebut, potensi penghematan yang dapat dilakukan dari sektor rumah tangga pun cukup besar. Bila 15% dapat dihemat dari penggunaan peralatan rumah tangga yang efisien akan dapat mengurangi konsumsi energi nasional sebesar 16,5 juta BOE atau setara dengan 28.040 giga watt hour (GWh). Dengan menggunakan perhitungan tarif rumah tangga (R1) daya 900 VA yang dikenakan tarif listrik sebesar Rp 1.352 per kilo watt hour (kWh), maka penghematan yang dilakukan akan mencapai sekitar Rp37,9 triliun per tahunnya.

Untuk mengamankan pengeluaran sebesar Rp 37,9 triliun tersebut, Pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk memilih piranti elektronik yang telah mencantumkan label tanda hemat energi dan juga terverifikasi menerapkan Standard Kinerja Energi Minimum (SKEM). Hal tersebut sesuai Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 07/2015 tentang penerapan standar kinerja energi minimum dan pencantuman label tanda hemat energi untuk piranti pengondisi udara.

Dengan hadirnya Kalkulator Energi Rumah Tangga yang terinstall di Handphone akan memudahkan penghuni rumah menghitung biaya energi peralatan elektronik di rumahnya.

Bagaimana menggunakannya?

Aplikasi Kalkulator Hemat Energi Rumah Tangga bisa mengetahui penggunaan energi di rumah, mengetahui rekomendasi serta tips aksi hemat energi di rumah, dan hemat tagihan listrik.

Pemakaian kalkulator ini sangat mudah. Pengguna tinggal memasukkan data luas tanah, luas bangunan, daya listrik, jumlah alat elektronik tertentu, dan perkiraan lama pemakaiannya. Terdapat delapan kategori alat elektronik, meliputi penerangan, binatu, pendingin, pompa air, hiburan, lemari es, komputer, dan kategori lain-lain. Begitu klik, pengguna bisa melihat hasil perhitungannya.

Perhitungan kita sajikan dalam rupiah, lalu ada juga persentase konsumsi listrik alat elektronik tertentu sehingga terlihat alat yang konsumsi listriknya paling besar. Selain itu, ada tips-tips untuk upaya penghematan.

Hasil perhitungan ini tersebut bersifat perkiraan. Meskipun demikian, pengembang telah merancang sehingga perkiraan semakin tepat. Misalnya, penggunaan AC itu kita hitung berdasarkan lama penggunaannya, bukan dayanya. Sebab AC kalau suhunya sudah sesuai, dayanya lebih kecil. Lalu untuk mesin cuci, dihitung berdasarkan berapa kali mencuci.

Kemudian, kita juga perlu untuk melakukan evaluasi pemakaian listrik dan mengetahui sektor yang mengonsumsi daya cukup besar. dari hasil evaluasi tersebut, kita bisa melakukan beberapa rekomendasi. di antaranya, dengan menetapkan prioritas, seperti menyalakan lampu yang bisa menerangi 2 ruangan sekaligus; meminimalkan waktu penggunaan dengan mengatur waktu (timer), seperti AC dan televisi; serta mengganti peralatan elektronik yang mengusung teknologi "hemat energi".

Kalkulator Energi Rumah Tangga ini masih terus dikembangkan hingga tak menutup kemungkinan adanya penyempurnaan nantinya. Total konsumsi energi rumah tangga adalah 15 persen dari total konsumsi nasional. Jadi, langkah penghematan energi di rumah akan cukup signifikan dampaknya dalam penghematan energi nasional.

Maka, sebagai pengguna energi, kita harus menjadikan perilaku hemat energi sebagai bagian dari budaya dan gaya hidup sehari-hari. dengan begitu, akan tumbuh kepedulian, kesadaran, dan tanggung jawab untuk memanfaatkan energi secara efisien. Lantaran, menghemat 1 KWH jauh lebih murah dan lebih mudah dibandingkan memproduksi 1 KWH. (Bambang Wijiatmoko)


Tautan Aplikasi:

Kalkulator Energi Rumah Tangga