Masyarakat Riau Sekarang Nikmati Penerangan Jalan Umum Berbasis Tenaga Surya

Senin, 25 Februari 2019 - Dibaca 1212 kali

INDRAGIRI HULU - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) kembali menyerahkan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) kepada masyarakat Riau. Pekan lalu (23/2) Ditjen EBTKE menyerahkan PJU-TS yang telah dibangun pada tahun 2018 di Propinsi Riau sebanyak 208 unit, dimana 183 unit PJU-TS diserahkan secara simbolis oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara kepada Pemerintah Kabupaten Pelelawan (Kamis, 21/2) dan 50 unit PJU-TS diserahkan secara simbolis oleh Inspektur 2 Kementerian ESDM kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Sabtu, 23/2).

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono menegaskan bahwa pembangunan atau pemasangan PJU-TS ini merupakan wujud komitmen Kementerian ESDM dan Pemerintah Daerah bersama-sama menjalankan program kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Dan penyerahan simbolis ini, imbuh Inspektur 2, Sahid Junaidi merupakan upaya Pemerintah untuk memastikan dan mengawal APBN yang diamanahkan kepada Kementerian ESDM telah dilaksanakan dalam bentuk sarana dan prasarana sosial yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat.

879a7d71afccb9866a59c9284e309007_p.jpeg

a9588259f1866edb09dba4fb1eb716c0_p.jpeg

Bagi masyarakat Pelelawan, kehadiran PJU-TS memberikan rasa tenang dalam menjalankan ibadah dan memberikan penerangan untuk aktivitas lainnya pada malam hari karena lampu PLN seringkali mati. "Sebelum ada PJU-TS di perempatan jalan ini misalnya, tempat anak-anak ngaji dan tempat ibadah kondisinya gelap. Apalagi kan listrik PLN disini sering mati kalau malam, malah kalau saat kondisi hujan itu semakin sering matinya. Dan juga untuk aktifitas disini pada malam hari meningkat, contohnya yang jualan biasanya tutup jam 7 malam sekarang setelah adanya lampu ini jadi jam 10 malam tutupnya. Mata pencaharian disini mayoritas petani kebun sawit karena disini 100 persen transmigran dari jawa maupun lokal," cerita Sekretaris Desa Beringin Makmur, Pelelawan, Bambang Sukoco.

Senada dengan Bambang Sukoco, Darsu salah satu warga Desa Bukit Lingkar, Indragiri Hulu mengutarakan kebahagiaanya karena kehadiran PJU-TS di daerah tempat tinggalnya. "Lampu jalan ini sangat membantu sekali apalagi sekarang terkadang jika lampu PLN mati alhamdulillah lampu itu sangat membantu sekali karena sekarang ada program magrib mengaji jadi apabila lampu PLN mati anak pulang dari mushola bisa terterangi dengan itu, kami sebagai masyarakat desa bukit lingkar berharap untuk kedepannya bisa ditambah karena memang titik-titik nya masih terlalu jarang," tuturnya.

"Setelah dipasangnya PJU ini, Alhamdulillah masyarakat kita terbantu apalagi sekarang ini lampu penerangan jalan dari PLN sudah diputus oleh PLN, saya juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada Kementerian ESDM. Alhamdulillah sudah membantu kami dan juga hari ini dari Kementerian Pusat di jakarta langsung turun ke Desa. Kami merasakan syukur alhamdulillah bahwa desa yang terpelosok dan terpencil ini bahkan jalan yang dilalui kalua kemarau berdebu dan saat datangnya hujan berlumpur," tambah Kepala Desa Bukit Lingkar, Sumiarso Siman dengan mata berbinar. Simbolis penyerahan PJU-TS kepada dua kabupaten tersebut menuntaskan penyerahan PJU-TS Propinsi Riau secara keseluruhan. Pada tahun 2018, program PJU-TS ditargetkan akan dilaksanakan di 26 Provinsi, dengan jumlah PJU-TS sebanyak 21.839 titik dan untuk Propinsi Riau mendapatkan alokasi pemasangan PJU-TS sebanyak 1.034 titik.

Selain Kabupaten Pelelawan dan Indragiri Hulu, Kabupaten penerima alokasi PJU-TS di Propinsi Riau adalah Kampar (60 titik), Kuansing (66 titik), Kuantan Senggigi (39 titik), Indragiri Hilir (48 titik), Kota Dumai (4 titik), Rokan Hulu (187 titik), Meranti (100 titik), Pekan Baru (59 titik), Siak (203 titik), dan Rokan Hilir (35 titik).

Pembangunan PJU-TS ini adalah upaya Pemerintah dalam menyediakan lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya, sehingga menjadi solusi untuk digunakan di jalan-jalan pada daerah yang belum terjangkau listrik PLN maupun pada daerah-daerah yang telah terlistriki PLN, namun ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya. (RWS)