Perancis Berkomitmen Dukung Pengembangan EBT di Indonesia

Rabu, 23 Januari 2019 - Dibaca 1937 kali

JAKARTA - Pemerintah Perancis menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya Indonesia mencapai target bauran energi 23 persen pada 2025. Hal ini disampaikan oleh Presiden French Renewable Energy Group for Indonesia (FREGI), Christophe Comte pada acara Indonesia French Workshop 2nd Edition, Kamis (22/11).

"FREGI terdiri dari para pemangku kepentingan yang berada di seluruh siklus kerja industri EBT, untuk itu kami siap membantu Pemerintah Indonesia capai target tersebut" ujar Christophe.

Didirikan di Jakarta pada 2017, FRAGI merupakan asosiasi perusahaan Perancis yang memiliki misi untuk berinvestasi di industri EBT dan merupakan bagian dari badan energi terbarukan terbesar di Perancis, Syndicate for Renewable Energy (SER).

Christophe melanjutkan, dirinya optimistis bahwa Perancis mampu menyediakan berbagai solusi untuk mendukung pengembangan EBT di Indonesia sebagai bagian dari upaya Pemerintah mewujudkan ketahanan energi nasional. "Visi Nawacita Presiden Joko Widodo tentunya menjadi panduan untuk mewujudkan pemerataan energi di seluruh Indonesia," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Ditjen EBTKE, Harris menyampaikan bahwa menyambut baik peluang kerja sama ini namun dengan tetap mengedepankan energi yang terjangkau bagi masyarakat. Terkait acara diskusi yang digelar, Harris memiliki harapan besar bahwa kesempatan ini akan menjadi peluang yang baik bagi Pemerintah, sektor swasta, pemain energi dan ahli dari Indonesia maupun Perancis untuk membahas tren dan tantangan EBT. Keterlibatan antara perusahaan Indonesia dan Perancis akan membantu percepatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

"Pemerintah Indonesia selalu berusaha semaksimal mungkin dalam memastikan ketahanan energi bagi seluruh masyarakat melalui pendekatan 4 A yaitu Availability, Accessibility, Acceptability dan Affordability," ungkap Harris.

Pemerintah telah berhasil mewujudkan pemerataan energi khususnya akses listrik bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Hal ini terlihat pada peningkatan rasio elektrifikasi dari 2010 yang hanya sebesar 67,2 persen, hingga 2018 telah mencapai 98,05 persen serta target 99 persen pada 2019. (ANT/DLP)