PLN Teken Kerjasama Pemanfaatan Listrik EBT dengan Perusahaan Perancis

Kamis, 30 Maret 2017 - Dibaca 3281 kali

EBTKE--PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) dan sejumlah perusahaan asal Prancis menandatangani nota kesepahaman kerja sama (Memorandum Of Understanding/MoU) pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka dalam rilis di Jakarta, Rabu mengatakan, pihaknya terus memperluas pemanfaatan EBT di Tanah Air.

"Salah satunya dengan penandatanganan MoU dengan beberapa perusahaan Prancis yang berkomitmen untuk membangun pembangkit listrik berbasis renewable energy ini," ujarnya.

Penandatanganan MoU yang dilakukan di Jakarta, Rabu itu dilakukan antara PLN dan Think Smartgrids, PT Akuo Energy Indonesia, serta Pace Energy Pte Ltd dengan disaksikan Menteri Negara Urusan Industri Digital dan Inovasi Prancis Christope Sirugue.

Adapun penandatanganan MoU tersebut adalah antara PLN dan Think Smartgrids Prancis yang merupakan asosisasi tenaga ahli "smartgrids" Prancis. Tujuannya adalah transfer pengetahuan tentang perencanaan dan implementasi "smartgrids" dalam mengintegrasikan EBT ke sistem yang ada. Penandatanganan dilakukan Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati dengan "Chairman" Think Smartgrids Philippe Monloubou.

MoU kedua adalah antara PLN dan PT Akuo Energy Indonesia terkait studi kelayakan dan analisa sistem pemakaian tenaga surya dan angin yang dilakukan Nicke Widyawati dan Presdir AKI Christophe Moyon.

MoU lainnya adalah antara PLN dan Pace Energy Pte Ltd terkait studi kelayakan pemanfaatan tenaga surya dan angin. Penandatanganan dilakukan Nicke Widyawati dengan Direktur Pelaksana dan CEO Pace Michael Vawser. "Potensi EBT di Indonesia sangat besar dan ini merupakan salah satu langkah kami untuk terus mengembangkan potensi EBT di Tanah Air. Selain itu, kami akan mengembangkan smartgrids untuk meningkatkan penetrasi EBT ke dalam jaringan PLN, sekaligus meningkatkan kehandalan sistim kelistrikan, sehingga pemanfaatan pembangkit EBT dalam sistim kelistrikan akan lebih optimal", ujar Nicke. Dia menambahkan penandatanganan itu sebagai bentuk keseriusan PLN mengejar target pemanfaatan EBT hingga 23 persen pada 2025.