Raih Predikat WBK, Direktorat Aneka EBT Bersiap Menuju WBBM

Senin, 21 Desember 2020 - Dibaca 515 kali

JAKARTA - Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayai) Tahun 2020. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) secara virtual hari ini (Senin, 21/12). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Kemenpan RB kepada Direktorat Aneka EBT yang telah membangun Zona Integritas dan berkomitmen dalam percepatan implementasi Reformasi Birokrasi.

Pada penyerahan penghargaan ini, Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin menegaskan keberhasilan Reformasi Birokrasi harus didukung sumber daya manusia (SDM) aparatur yang tidak hanya unggul tapi juga berintegritas. Integritas lembaga maupun aparat harus ditegakkan sebagai formula untuk mencegah terjadinya korupsi yang sangat merugikan negara.

"Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki komitmen untuk membangun budaya integritas. Tanpa integritas yang kuat, akan sulit bagi ASN untuk menghidari ancaman dan tekanan," ujar Wapres saat memberikan sambutan.

Lebih lanjut Ia mengatakan predikat Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) merupakan gerbang awal dalam mewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani. Maaruf optimis keberhasilan pembangunan ZI dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada Kementerian, Lembaga, maupun Pemerintah Daerah.

"Saya harapkan kepada seluruh penyelenggara pelayanan publik agar melakukan akselerasi untuk menaikkan pelayanan publik secara berkelanjutan dan berkesinambungan, serta melakukan inovasi terbaik untuk menjawab tuntutan masyarakat yang dinamis," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Jufri Rahman menjelaskan bahwa pembangunan ZI merupakan kebutuhan yang harus segera dilaksanakan oleh seluruh unit kerja untuk peningkatan percepatan pelayanan publik dan integritas. Dengan semakin banyaknya unit kerja pelayanan WBK/WBBM, diharapkan dapat menularkan "virus-virus" reformasi, perbaikan tata kelola, dan menumbuhkan budaya kerja birokrasi yang anti korupsi dan melayani publik dengan baik.

Pembangunan Zona Integritas merupakan wujud dari implementasi Reformasi Birokrasi yang ditujukan guna mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien, bersih dan akuntabel, serta berorientasi pada pelayanan publik yang baiK. Dengan semakin banyaknya unit kerja berpredikat WBK/WBBM, diharapkan mampu meningkatkan budaya kerja birokrasi dimana akan terbentuk tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel.

Berdasarkan data Kemenpan RB, usulan Zona Integritas tahun 2020 mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2019 terdapat 2.246 unit kerja pelayanan yang diusulkan, tahun ini meningkat tajam sebanyak 3.691 unit kerja yang diusulkan untuk dievaluasi oleh Tim Penilai Nasional (TPN) yang berasal dari 70 Kementerian/Lembaga, 20 Pemerintah Provinsi, dan 161 Pemerintah Kabupaten/Kota. Dari 3.691 unit kerja tersebut, 2.570 unit kerja berhasil lolos ke tahapan evaluasi. Setelah melewati rangkaian proses evaluasi terpilihlah 763 unit kerja dengan rincian 681 unit kerja pelayanan ditetapkan sebagai WBK dan 82 unit kerja pelayanan ditetapkan sebagai WBBM. Perolehan predikat WBK untuk Direktorat Aneka EBT menjadi bukti atas komitmen dan upaya bersama seluruh elemen yang terlibat sesuai dengan porsi dan tugas fungsi masing-masing.

3bc1e9f3588a457ab907e3f44dc7de55_p.jpeg

"Capaian ini merupan bentuk kerjasama semua pihak mulai dari pimpinan hingga staf. Kami ingin meningkatkan pelayanan prima, menertibkan hal-hal yang memang berpotensi untuk ada penyalahgunaan, termasuk juga kerapihan dan hal terkait lainnya, yang memang bisa dilihat secara nyata," ujar Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Harris.

Meski demikian, Harris menegaskan bahwa capaian predikat WBK tidak boleh membuat unitnya berpuas diri dan sampai disini karena predikat yang didapatkan tidak bersifat permanen. "Masih ada satu step lagi untuk menuju WBBM. Mudah-mudahan dapat kita capai dan kepada teman-teman di Ditjen EBTKE juga bisa melakukan hal yang sama sehingga Ditjen ini secara keseluruhan bisa memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat," pungkasnya. (RWS)