Semester I 2020, 24 Pembangkit EBT Beroperasi

Rabu, 29 Juli 2020 - Dibaca 318 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 265.Pers/04/SJI/2020

Tanggal: 28 Juli 2020

Semester I 2020, 24 Pembangkit EBT Beroperasi

Akselerasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan untuk sektor ketenagalistrikan terus dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Buktinya, sebanyak 24 Pembangkit Tenaga Listrik (PLT) EBT sudah mulai beroperasi atau Commercial Operation Date (COD) di semester awal 2020.

"Dari semua Power Purchase Agreement (PPA) yang sudah COD hingga di semester I 2020 itu ada 24 pembangkit dengan kapasitas 345,08 MW," kata Direktur Aneka EBT, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Harris dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/7).

Jumlah tersebut meliputi sebanyak 21 PPA merupakan bagian dari kesepakatan tahun 2017, 2 PPA dari kesepakatan 2018 dan 1 PPA dari kesepakatan 2019.

Para pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) telah meneken kontak jual-beli sebanyak 83 sepanjang periode tahun 2017 hingga 2020. "Total kapasitasnya sebesar 1.771,41 Megawatt (MW)," ungkap Harris.

Harris merinci, pada tahun 2017 terdapat 70 PPA dengan total kapasitas 1.206,52 MW. Pada tahun 2018, ada 5 PPA (366,9 MW), 7 PPA pada tahun 2019 (52,99 MW) dan baru 1 PPA pada tahun ini yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata sebesar 145 MW.

Sementara itu, ada 28 pembangkit yang masuk dalam tahap konstruksi dengan total kapasitas 799,71 MW. Rincinya, pembangkit yang berasal dari PPA 2017 sebanyak 22 pembangkit IPP (434,11 MW), tiga pembangkit IPP dari PPA 2018 (364,9 MW), dan tiga pembangkit IPP dari PPA 2019 (0,7 MW).

Sedangkan, sisanya masih ada 24 PPA lagi dengan total kapasitas 510,65 MW masih melakukan proses financial close (FC) dengan berbagai kriteria. "Ada yang sudah mendapatkan komitmen bank. Tapi syaratnya FC belum lengkap. Ada yang masih cari pendanan. PPA sudah efektif tapi masih proses FC. Dan ada yang sedang menyiapkan jaminan pelaksanaan dan penawaran," ungkap Harris.

Jumlah PPA yang masih dalam tahap financial closing meliputi 20 pembangkit IPP dari PPA 2017 (314,16 MW), tiga proyek pembangkit dari PPA 2019 (51 MW) dan satu proyek dari PPA 2020 (145 MW). "Ada juga delapan proyek pembangkit IPP yang sudah diputus kontrak alias terminasi dari PPA 2017 berkapasitas total 23,5 MW," pungkas Harris. (NA)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)