Arcandra : Pertamina Berpeluang Kelola Lapangan MLN 2 di Alzajair

Rabu, 14 Maret 2018 - Dibaca 1529 kali

Jakarta, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebutkan bahwa Pertamina memiliki peluang untuk mengelola Lapangan Migas MLN 2 di Alzajair. Hal tersebut diungkapkan Arcandra dalam paparan hasil rangkaian kunjungan kerja ke Alzajair, Paris dan Houston, Amerika Serikat, kemarin (13/3). Ketika berkunjung ke Aljazair, Arcandra sempat bertemu dengan petinggi baik dari Pemerintah maupun dari perusahaan migas Aljazair, Sonatrach. Arcandra Tahar menyampaikan bahwa pihaknya berharap dapat melakukan impor gas Liquified Natural Gas (LNG) dengan harga murah, di bawah acuan harga gas contract price (CP) Aramco, Arab Saudi.

"Saya sampaikan kepada Kementerian Aljazair apakah mungkin kita (Indonesia) mendapatkan harga lebih murah karena ada volume tertentu yang kita impor dari mereka." ungkap Arcandra.

Selain terkait harga gas LNG, Arcandra juga menyebutkan bahwa pihak Sonatrach mengusulkan agar Pertamina menjadi operator salah satu lapangan Sonatrach. Lapangan yang diusulkan tersebut tidak jauh dari MLN 1 yang saat ini sudah dioperatori oleh Pertamina. "Di MLN 1 itu sekarang Pertamina menjadi operator. Di MLN 2 mungkin juga. Selain operator, Pertamina juga berpeluang untuk memiliki hak kelola mayoritas di Lapangan MLN 2. Sonatrach juga masih berupaya untuk meninjau skema kontrak yang akan digunakan dalam pengelolaan lapangan MLN 2." papar Arcandra.

Arcandra berharap dengan menjadi operator di MLN 2, Pertamina dapat meningkatkan produksi migasnya dari aset luar negeri. Selain itu, Arcandra juga menyinggung terkait permintaan kerjasama impor LPG dengan harga yang murah antara Pertamina dengan Sonatrach. Harga murah didapatkan karena Pertamina akan membeli tanpa perantara dari Sonatrach. Alasan usulan impor ini dikarenakan besarnya produksi LPG di Aljazair yang mencapai hingga 10 juta metrik ton per tahun. Di samping kerjasama impor LPG, Pemerintah juga berencana memanfaatkan produksi gas lapangan Sonatrach untuk diekstrak menjadi LPG. Kandungan prophane dan buthane dari produksi lapangan migas Aljazair berpotensi untuk dikembangkan menjadi LPG.

Selanjutnya, Arcandra juga mengunjungi Maurel & Prom (M&P) di Paris, Prancis, untuk memastikan keberlangsungan saham milik PT Pertamina (Persero).

"Saya melihat head office dari Maurel & Prom (M&P). Pertamina cukup punya saham yang besar disana. Melihat beberapa lapangan kerja mereka, kemudian mendengarkan rencana Maurel & Prom kedepan. Secara garis besar cukup bisa dimengerti, dan apa yang mereka rencanakan bisa direalisasikan tahun depan," tambah Arcandra. (NOK)