BBM Satu Harga Hadir di Moyohulu dan Labuan Badas

Kamis, 15 November 2018 - Dibaca 1054 kali

Sumbawa, Pemerintah c.q Kementerian ESDM meresmikan lembaga penyalur BBM Satu Harga di Desa Leseng, Kecamatan Moyohulu dan Jalan Samota, Kecamatan.Labuan Badas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis (15/11). Ini merupakan SPBU ke-30 dan 34 yang telah beroperasi dari rencana 73 lembaga penyalur program BBM Satu Harga yang ditargetkan pada tahun 2018.

Peresmian dilakukan oleh Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Yuli Rachwati bersama Bupati Sumbawa H.M. Husni Djibril, Senior Sales Executive Retail Wilayah Bali PT. Pertamina (Persero) Bagus Handoko serta disaksikan jajaran TNI dan Polri, serta tokoh masyarakat Kabupaten Sumbawa.

SPBU Moyohulu memiliki kapasitas storage 30 KL Premium dan 30 KL Solar. Sedangkan SPBU Labuan Badas berkapasitas 5 KL Premium.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Yuli Rachwati dalam kesempatan tersebut menyatakan, Program BBM Satu Harga merupakan salah satu agenda prioritas pemerintahan Jokowi-JK yang termasuk dalam Nawacita, dengan tujuan agar masyarakat di seluruh Indonesia dapat menikmati harga BBM yang sama.

Selanjutnya, Menteri ESDM mewujudkan Nawacita Jokowi-JK dengan menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No. 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan secara Nasional, yang diberlakukan sejak 1 Januari 2017.

Mewakili pemerintah pusat, Yuli mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah daerah dalam perizinan SPBU. "Terima kasih telah sangat membantu perizinan SPBU. Di beberapa lokasi BBM Satu Harga, kami masih terkendala perizinan pemda. Kami telah membuat surat ke Kemendagri untuk membantu, namun saat ini masih ada sekitar 10-11 titik (BBM Satu Harga) yang terkendala," ungkapnya.

f008132f-a2a1-4db3-ad18-b3e684db6ef8.jpg

Yuli juga berpesan agar pihak operator serta masyarakat secara bersama menjaga keamanan dan keselamatan SPBU. "Mohon yang mau mengisi kendaraan, mesinnya dimatikan. Banyak yang menganggap remeh, turun kendaraan langsung isi (BBM). Padahal itu sangat berbahaya," tambah Yuli.

Kehadiran dua SPBU ini disambut gembira masyarakat sekitar. Apalagi, mereka kini dapat terhindar dari membeli BBM di tengkulak atau pengecer dengan harga tinggi. "Dengan adanya SPBU ini, masyarakat dapat menikmati BBM Satu Harga. Mendekatkan kebutuhan utama masyarakat dan kami merasa sangat bersyukur," ungkap Bupati Sumbawa H.M. Husni Djibril.

Berdirinya SPBU juga diharapkan dapat mendorong kemajuan sektor transportasi dan mendukung perkembangan sektor pertanian, perkebunan sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumbawa.

Senior Sales Executive Retail Wilayah Bali PT. Pertamina (Persero) Bagus Handoko dalam kesempatan yang sama menambahkan, pembangunan lembaga penyalur baru di Sumbawa akan dilakukan secara berkelanjutan. Pada tahun 2019, direncanakan akan dibangun 3 SPBU baru, antara lain di Kecamatan Labangka dan Rei.

Ditjen Migas bersama BPH Migas dan Badan Usaha Pelaksana Penugasan (Pertamina dan AKR) terus melakukan pemetaan lokasi sasaran program BBM Satu Harga. Untuk wilayah NTB, selain Kabupaten Sumbawa, ada 3 kabupaten lain yang didirikan lembaga penyalur BBM yaitu Kabupaten Bima, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Sumbawa Barat. (WS/TW)