"Saat ini kita mengalami current account deficit (CAD) perdagangan yang harus menjadi perhatian kita semua," ungkap Menteri ESDM dalam acara Serah Terima Jabatan di Ruang Sarulla Kementerian ESDM, Rabu (23/10) siang.

Tugas besar lain yang telah menanti Arifin di Kementerian ESDM, antara lain melanjutkan program BBM Satu Harga menjadi 500 lokasi, peningkatan rasio elektrifikasi 100% hingga pencapaian bauran energi baru terbarukan sebesar 23% pada 2025.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Arifin meminta seluruh pegawai dapat bekerja sama dan berupaya semaksimal mungkin untuk membangun sektor ESDM. "Saya terbuka dengan masukan, yang memberikan kebaikan kepada kementerian ini. Saya mohonkan kerja sama yang semaksimal mungkin, agar meningkatkan kesejahteraan negara ini," ucapnya.

Terkait penunjukannya sebagai Menteri ESDM, menurut Arifin, seminggu lalu dirinya menerima perintah untuk pulang ke Jakarta dan baru mengetahui akan menjadi orang nomor satu di Kementerian ESDM pada Rabu (23/10) pagi.

"Saya menerima penunjukan (sebagai Menteri ESDM) ini sudah seminggu yang lalu, tapi hanya diberikan kabar disuruh ke Jakarta. Baru tadi malam ke istana. Lalu tadi pagi baru dikasih tahu kementerian yang ditugaskan," ungkapnya.

Sebelum menjabat sebagai Menteri ESDM, Arifin Tasrif merupakan Duta Besar Indonesia untuk Jepang. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT. Pupuk Indonesia tahun 2010 - 2015. Arifin merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Kimia pada tahun 1972. (TW)