Dirjen Migas Resmikan Tiga Lembaga Penyalur BBM Satu Harga

Rabu, 2 Januari 2019 - Dibaca 2072 kali

Pagar Dewa-Sukau, Pemerintah terus merealisasikan BBM Satu Harga di seluruh Indonesia. Kali ini sebanyak 3 lembaga penyalur yang didirikan PT AKR Corporindo diresmikan yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (SPBKB) Sukau (Lampung Barat), SPBKB Ngambur (Pesisir Barat) dan SPBKB Toba (Sanggau). Peresmian 3 SPBKB yang dipusatkan di SPBKB Pagar Dewa, Kecamatan Sukau, Rabu (2/1), dilakukan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto bersama Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus serta Direktur PT AKR Corporindo Tbk Nery Polim.

Tiga SPBKB ini merupakan bagian dari 131 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang telah beroperasi hingga akhir 2018, sejak dicanangkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo pada akhir 2016. Dari jumlah tersebut, sebanyak 9 lembaga penyalur dibangun oleh PT AKR Corporindo.

Rencananya untuk tahun 2019, dari total 29 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang akan dibangun, satu diantaranya akan dilaksanakan oleh AKR. Ditargetkan 29 lembaga penyalur tersebut dapat terwujud sebelum Juni 2019.

"Peresmian SPBKB Sukau, Ngambur dan Toba ini merupakan BBM Satu Harga yang telah dicanangkan Bapak Jokowi. Alhamdulillah hingga tahun 2018 sudah terbangun 131 lembaga penyalur BBM Satu Harga. Tahun ini akan dibangun 29 lembaga penyalur, bahkan lebih. Jadi nanti akan ada 160 titik (BBM Satu Harga) atau lebih," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto.

Program BBM Satu Harga bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

75ca0e05-f79b-4211-94ec-c3044e12020e.jpg

Perwujudan BBM Satu Harga merupakan hasil kerja sama semua pihak mulai dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, badan usaha serta aparat keamanan. Untuk mewujudkan BBM Satu Harga memang tidak mudah karena cukup banyak kendala yang dihadapi, khususnya terkait kondisi geografis Indonesia berbagai kepulauan di daerah, hingga akses dan perizinan di lokasi pembangunan lembaga penyalur BBM.

'Keberadaan SPBKB ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat memperoleh BBM Solar seharga Rp 5.150 per liter, sesuai dengan yang ditetapkan Pemerintah. Di sini juga tersedia bensin AKRA 92," ujar Djoko.

SPBKB Sukau berjarak 270 km atau sekitar 7 jam dari TBBM Panjang milik AKR di Bandar Lampung. Total kapasitas SPBKB ini sebanyak 40 KL, terdiri dari 20 KL Solar dan 20 KL AKRA 92. Sedangkan SPBKB Ngambur berjarak 250 km atau sekitar 5,5 jam dari TBBM Panjang. Total kapasitasnya 24 KL, terdiri dari 12 KL Solar dan 12 KL AKRA 92. Terakhir, SPBKB Toba berjarak 153 km atau 3,3 jam dari TBBM Wajo. Total kapasitasnya 24 KL, terdiri dari 12 KL Solar dan 12 KL AKRA 92.

Mewakili masyarakat, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menyambut gembira pendirian SPBKB ini. Selama ini, masyarakat Lampung Barat mengalami kesulitan mendapatkan BBM untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

"BBM ini begitu penting, sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat. Bagaimana tidak? Semua kegiatan produksi membutuhkan BBM. Peningkatan produksi padi, salah satunya membutuhkan BBM. Berapa banyak traktor yang kita pergunakan, berapa banyak mesin yang menghasilkan beras? Semua itu membutuhkan BBM. Jadi dengan hadirnya BBM Satu Harga, tentunya kami memberikan apresiasi," ungkap Parosil.

Dengan keberadaan BBM Satu Harga, lanjut dia, sedikit demi sedikit kesulitan masyarakat memperoleh BBM dengan harga yang ditetapkan Pemerintah, dapat teratasi. Produktivitas pertanian juga meningkat dan akhirnya juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Harapan agar BBM Satu Harga dapat dinikmati oleh masyarakat yang berhak serta dapat meningkatkan taraf ekonomi, juga dikemukakan Direktur PT AKR Corporindo Nery Polim. "Kami berharap agar ketiga lembaga penyalur dapat dioperasikan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh komitmen sehingga penyaluran BBM Satu Harga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat yang berhak," ujar Nery. (TW/WS)