HPE ke-76, Menteri ESDM: Wujudkan Ketahanan dan Kemandirian Energi Untuk Kesejahteraan Rakyat

Selasa, 28 September 2021 - Dibaca 621 kali

Jakarta, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperingati hari jadi Pertambangan dan Energi ke-76, Selasa (28/9), yang ditandai dengan upacara secara hybrid, dipimpin oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif dan seluruh pejabat di lingkungan Kementerian ESDM, serta mantan Menteri ESDM seperti Purnomo Yusgiantoro, Sudirman Said, Arcandra Tahar dan Ignasius Jonan.

Peringatan Hari Pertambangan dan Energi ke-76 mengambil tema: "Energi Tumbuh, Energi Tangguh". Dalam sambutannya, Menteri ESDM menggarisbawahi pentingnya mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi demi kesejahteraan rakyat yang adil dan merata. "Ini sesuai amanat UUD 1945 Pasal 33 yaitu menciptakan kesejahteraan rakyat dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, bangsa dan negara," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Kementerian ESDM telah menyusun Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) yang diharapkan mampu membuahkan solusi untuk tantangan ketahanan dan kemandirian energi nasional dan menjadi jawaban tantangan yang saat ini dihadapi antara lain keterbatasan pengembangan EBT dan tuntutan pembangunan infrastruktur yang lebih massif dan tepat guna.

Pada GSEN, telah dipetakan rencana untuk untuk menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 38 GW sampai tahun 2035 melalui upaya percepatan substitusi energi primer/final, konversi energi primer fosil, penambahan kapasitas EBT dan pemanfaatan EBT non listrik/non BBN. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah memprioritaskan pengembangan energi surya karena biaya investasi yang rendah dan waktu implementasi yang singkat.

Menteri Arifin juga menegaskan kembali target transformasi energi menuju Net Zero Emission (NZE) yang menjadi komitmen bersama untuk dicapai paling lambat pada tahun 2060. Untuk mencapainya, antara lain dilakukan dengan pengembangan EBT secara massif, pengurangan pemanfaatan energi fosil, pemanfaatan teknologi CCS/CCUS dan pemanfaatan kendaraan listrik.

Dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi, diperlukan dukungan dari berbagai pihak atau stakeholder yang dananya bersumber dari investasi swasta maupun APBN. Partisipasi swasta diharapkan untuk melaksanakan pengelolaan, penyediaan dan pendistribusian energi di NKRI bersama BUMN maupun kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Tantangan dalam pengelolaan energi dan sumber daya mineral ke depan semakin kompleks, sehingga keterlibatan seluruh pemangku kepentingan mutlak diperlukan sesuai semangat 'Energi Tumbuh Energi Tangguh'," tambah Menteri Arifin.

Peringatan Hari Pertambangan dan Energi ini diharapkan juga dapat menjadi momentum untuk memperbaiki diri dengan bercermin pada perjuangan pendahulu yang rela mengorbankan jiwa raganya untuk kemajuan sektor ESDM.

Dalam rangkaian upacara ini, juga dilakukan penyerahan Penghargaan Dharma Karya Bakti dan Penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada pihak-pihak yang berjasa terhadap kemajuan sektor ESDM. (TW)