Masyarakat Balikpapan dan Penajam Paser Utara Nikmati Gas Bumi Murah dan Aman

Rabu, 27 Maret 2019 - Dibaca 3427 kali

Balikpapan, Pemerintah telah menyelesaikan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) di Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur. Jargas di dua wilayah ini dibangun dengan menggunakan dana APBN tahun 2018. Untuk Kota Balikpapan, Pemerintah membangun 5.000 sambungan rumah (SR). Sedangkan Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 4.260 SR.

Bertempat di Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kota Balikpapan, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, Rabu (27/3), meresmikan pengoperasian jargas bagi 5.000 sambungan rumah tangga (SR) di Kota Balikpapan.

Ini merupakan kedua kalinya Kota Balikpapan mendapat program jargas. Sebelumnya pada tahun 2016, sebanyak 3.849 SR telah terpasang di rumah warga.

"Kota Balikpapan sudah 2 kali mendapat pembangunan jargas dari Pemerintah. Totalnya hingga saat ini jargas yang terpasang mencapai 8.849 SR, di mana tahun 2018 dibangun 5.000 SR dan sebelumnya 3.849 SR," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso.

Pada pembangunan tahap kedua ini, jargas di Kota Balikpapan tersebar di Kelurahan Sumber Rejo, Karang Jati, Karang Rejo, dan Gunung Sari Ulu. "Penambahan sambungan jargas di Kota Balikpapan ini tidak terlepas dari kooperatifnya pelanggan dalam memanfaatkan jargas yang ada selama ini," tambah Alimuddin.

Selain untuk mengurangi subsidi LPG dan mengoptimalkan pemanfaatan gas alam nasional, Pemerintah berharap program jaringan gas kota punya dampak signifikan untuk meringankan beban masyarakat. "Pada umumnya pemanfaatan jargas ini akan memberikan penghematan dibandingkan jika sebelumnya memanfaatkan LPG," jelas Dwi Soetjipto.

Penghematan yang diperoleh dengan menggunakan jargas ini, menurut dia, dapat mencapai Rp 90.000 jika dibandingkan dengan penggunaan LPG non subsidi. Sementara jika menggunakan LPG subsidi, penghematannya sekitar Rp 20.000 per bulan.

Manfaat lainnya, gas bumi lebih aman digunakan. "Kalau gasnya bocor, naik ke atas karena di ilmu kimia, mengandung C1 dan C2 yang sifatnya ringan. Kalau LPG mengandung C3 dan C4, berat. Jadi ketika bocor, dia akan tertahan di bawah. Kalau (menggunakan) LPG, kita harus lebih berhati-hati, ventilasi harus bagus," papar Dwi.

Pemanfaatan gas bumi melalui pembangunan jargas merupakan program berkelanjutan Kementerian ESDM sebagai bentuk konsistensi Pemerintah dalam menyediakan energi berkeadilan, pemanfataan gas akan dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari masyarakat dan diutamakan untuk kebutuhan domestik".

3c990aa9-0274-417b-80be-c418656be1a2.jpg

Pada peresmian ini Kepala SKK Migas juga mengunjungi rumah salah satu warga pengguna jargas di rumah Ibu Ganesha (29 tahun) di Jln. S Parman RT 28 No 20. Ibu Ganesha sebagai pengguna jargas mengaku sangat bersyukur dengan adanya program ini dirinya bersama warga lainnya sudah tidak perlu keliling mencari LPG apabila gasnya habis. "Sekarang enak tinggal pakai saja, nggak ada biaya dan mengeluarkan energi untuk keluar rumah mencari gas. Hanya bayar rekening saja sesuai pemakaiannya," ucap warga Kelurahan Gunung Sari Ulu Kota Balikpapan ini.

Direktur Logistik Suplay Chain dan Infratruktur PT Pertamina (Persero) Gandhi Sriwidodo dalam peresmian ini mengungkapkan, salah satu bentuk dukungan Pertamina dalam program jargas ini adalah dengan mensinergikan afiliasinya untuk melayani kebutuhan dari hulu hingga hilirnya. Pasokan gas untuk Kota Balikpapan diperoleh dari PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur dan selanjutnya pengelolaan jargas dilakukan PT Pertagas Niaga.

Sementara, Direktur Utama PT Pertagas Niaga Linda Sunarti mengatakan, setelah sambungan jargas selesai, proses selanjutnya adalah mengalirkan gas kota melalui proses aktivasi meter dan konversi kompor yang dilakukan secara bertahap oleh operator PT Pertagas Niaga sejak bulan Maret 2019 , "Pertagas Niaga akan menjadi pelaksana untuk proses konversi tersebut dengan memodifikasi kompor gas yang telah dimiliki warga," papar Linda.

Pemerintah menghimbau masyarakat untuk turut serta merawat jargas di rumahnya serta melakukan koordinasi dengan tim jargas atau menghubungi Call Center Pertamina di 1-500000 apabila ingin melakukan perubahan atau perbaikan jaringan.

Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengapresiasi pembangunan jargas yang dilakukan Pemerintah ini karena masyarakat dapat menikmati harga gas yang murah. Selanjutnya ia meminta agar perusahaan yang membangun jargas dapat merapikan kembali galian bekas pemasangan pipa.

Jargas Beroperasi di Penajam Paser Utara

Selain Kota Balikpapan, Rabu (27/3), warga Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) juga secara resmi telah merasakan manfaat jargas. Peresmian pengoperasian jargas dilakukan di Kelurahan Nenang oleh Anggota Komite BPH Migas, Jugi Prajogio didampingi oleh Bupati PPU Abdul Gafur Masud.

Jargas di Kabupaten PPU merupakan yang pertama kali dibangun oleh Ditjen Migas, Kementerian ESDM dan tersebar di Kelurahan Nenang, Penajam, Nipah-Nipah, Gunung Seteleng dan Sungai Parit .

Dalam sambutannya, Komite BPH Migas Jugi Prajogio mengatakan, "Jaringan gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil sesuai Perpres No. 6 Tahun 2019, dinyatakan bahwa Menteri melakukan perencanaan penyediaan dan pendistribusian gas bumi melalui jargas yang didasarkan pada volume kebutuhan penyaluran gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil, ketersediaan sumber gas bumi, dan ketersediaan infrastruktur penunjang. Pembangunan jargas di Penajam Paser Utara telah memenuhi kriteria tersebut sehingga Pemerintah juga membangun jargas di sini, untuk masyarakat dapat mendapatkan manfaat dan memperbaiki keekonomian masyarakat".

Jugi melanjutkan, terkait kebijakan jargas, BPH Migas memiliki fungsi dalam penetapan harga jual gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil. Untuk Penajam Paser Utara ini telah ditetapkan sebesar Rp. 4.250/M3, harga ini jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan LPG 3 kg. "Harapan kami masyarakat dapat merasakan manfaat dari jargas dengan jauh lebih mudah dan murah" tambah Jugi.

Program jargas merupakan program Pemerintah melalui Kementerian ESDM guna memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses energi gas yang murah, mudah dan aman. Sejak dibangun pertama kali pada tahun 2009, total SR jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini mencapai 325.773 SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota. Pada tahun 2019 rencananya akan dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi.

Total jargas yang dibangun di Provinsi Kalimantan Timur sendiri mencapai 34.574 SR yang tersebar di Kota Balikpapan sebanyak 8.849 SR, Kota Bontang 16.965 SR, Kabupaten Penajam Paser Utara 4.260 SR dan Kota Samarinda sebanyak 4.500 SR. (WS/TW/HS)