Memasak Lebih Asyik Pakai Gas Bumi

Jumat, 8 Maret 2019 - Dibaca 1030 kali

Deli Serdang, Semenjak pagi, halaman kantor PDAM Deli Serdang telah ramai dikunjungi orang, termasuk ibu-ibu rumah tangga setempat. Mereka begitu antusias ingin menyaksikan peresmian pengoperasian jaringan distribusi gas bumi (jargas) di Kabupaten Deli Serdang oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Rabu (6/3).

Salah satu diantaranya adalah Pipi (45), ibu rumah tangga yang membuka warung makanan kecil di rumahnya. "Saya jualan bakso bakar, jus, gorengan dan makanan lainnya," kata Pipi.

Setiap bulannya, Pipi menghabiskan 8-10 tabung LPG 3 kg sebagai bahan bakar untuk memasak atau sekitar Rp 80.000-100.000. Dengan menggunakan gas bumi, berdasarkan informasi yang diterimanya, ia hanya perlu membayar sekitar 50%. "Katanya lebih hemat, bayarnya murah. Saya belum bayar karena belum sebulan memakainya," ujarnya.

Dengan adanya jargas di rumahnya, Pipi juga mengaku sangat senang karena tidak perlu repot harus membeli LPG di pangkalan atau di warung. "Kita jadi tidak perlu repot lagi. Tidak usah gotong-gotong tabung. Berat juga bawanya, apalagi kalau tidak ada kereta (motor)," papar Pipi dengan nada riang.

Selama sebulan menggunakan gas bumi, Pipi tidak mengalami kendala berarti. Bahkan kini, waktu yang dibutuhkan untuk memasak lebih singkat karena nyala apinya termasuk besar sehingga makanan cepat matang. "Lebih asyiklah pokoknya," tandasnya.

Hal senada juga diungkapkan Leni (38). Dengan menggunakan gas bumi, ia tidak perlu takut lagi apabila kehabisan LPG saat sedang memasak. "Gasnya tersedia 24 jam. Jadi kapanpun saya mau masak, tidak ada masalah," ungkapnya.

Dalam peresmian yang juga dihadiri Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso ini, Wamen ESDM Arcandra Tahar juga sempat memberikan penjelasan cara mengatasi kebocoran gas bumi. "Nanti kalau tercium bau gas, reaksi pertama adalah buka pintu selebar-lebarnya agar gasnya keluar. Kemudian, jauhkan dari sumber api. Jangan sampai kalau ada bau gas lalu merokok," jelas Arcandra.

Selanjutnya, mencari sumber gas yang bocor untuk segera ditutup. "Cari sumber di mana tempat menutup sumber gasnya tersebut. Ada valve-nya tutup," tambah Arcandra.

Wamen meminta agar masyarakat memelihara fasilitas jargas dengan baik karena dana yang dikeluarkan untuk membangunnya, berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang berasal dari rakyat. "Tolong kiranya bapak dan ibu rawat (jargas). Itu duit bapak dan ibu sendiri yang dikembalikan pengelolaannya lewat Kementerian ESDM," papar Arcandra.

Jargas di Deli Serdang dibangun Pemerintah dengan menggunakan dana APBN tahun 2018 sebanyak 5.560 sambungan rumah (SR) dan dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Pasokan gas berasal dari PT Pertamina EP dengan volume 0,2 mmscfd.

Jargas Deli Serdang dengan total panjang pipa mencapai 120.738 meter, dibangun di Kelurahan Tanjung Morawa A, Tanjung Morawa B, Dahang Kelambir, Tangjung Baru, Pekan Tanjung Morawa, Dalu XA, Dagang Kerawan dan Wonosari. Total investasi jargas ini mencapai Rp 71,44 miliar.

Program Pembangunan jargas dengan dana APBN telah dilakukan sejak 2009. Hingga akhir tahun 2018, telah terbangun 325.773 SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota. (TW)