Pasokan BBM Untuk Lebaran Aman, Pemerintah Terus Pantau Dinamika di Lapangan

Jumat, 22 April 2022 - Dibaca 232 kali

Jakarta, Pemerintah terus berupaya menyiapkan dan memastikan pasokan BBM selama libur Lebaran 2022 aman, terutama di titik-titik yang diperkirakan menjadi pusat keramaian arus mudik. Secara umum, persiapan ekstra telah dilakukan. Namun demikian, Pemerintah akan terus memantau dinamika yang terjadi di lapangan hingga arus mudik selesai.

"Secara umum kesiapan stok dan distribusi BBM menghadapi arus mudik cukup bagus. Kita akan tetap pantau dinamika selanjutnya apa yang terjadi di lapangan. Misalnya, kebutuhan BBM ternyata lebih banyak atau kalau terjadi antrean, kita harus memitigasinya. Kita monitor terus hingga setelah lebaran atau arus mudik selesai," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji disela-sela inspeksi ke 11 SPBU di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, Kamis dan Jumat (21-22/4).

Dalam inspeksi ke SPBU- SPBU di jalur non tol dan tol ini, Dirjen Migas didampingi Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra dan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution.

Menurut Tutuka, pengelola SPBU di jalur-jalur mudik harus menyadari betul bahwa arus mudik tahun 2022 akan sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat yang sebelumnya selama 2 tahun tidak dapat mudik karena pandemi Covid-19, pada tahun ini dapat kembali bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman. Euforia ini tentunya harus disikapi dengan mempersiapkan kebutuhan masyarakat seperti BBM agar mencukupi.

"Penting bagi kami memberi kesan bagi Pertamina dan pengelola SPBU setempat bahwa kenaikan menjelang lebaran dan arus mudik tahun ini tidak seperti biasa. Itu harus diperhatikan betul dan dipersiapkan," tegasnya.

Dalam inspeksi ke SPBU di jalur non tol di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, diketahui kebutuhan BBM saat arus mudik di beberapa SPBU meningkat dua kali lipat. Namun ada juga SPBU yang peningkatannya tidak signifikan karena sebagian masyarakat memilih jalur tol.

Sementara di di jalur tol, seperti SPBU di KM 389B dan KM 260B, peningkatan kebutuhan BBM bisa mencapai 9 hingga 10 kali lipat. Sebagai contoh, rata-rata kebutuhan Pertalite pada hari biasa di dua SPBU tersebut sekitar 12 KL, namun saat arus mudik dapat mencapai 120 KL.

Untuk mengantisipasi hal ini, Pertamina telah menyiapkan peningkatan stok BBM hingga unit-unit pengisian BBM apabila terjadi keadaan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan. Termasuk juga motorist yang siap melayani masyarakat yang membutuhkan BBM.

Upaya lainnya adalah mengalihkan dispenser yang semula berisi Solar menjadi Pertalite karena kebutuhan Solar selama arus mudik diperkirakan menurun akibat larangan beroperasinya truk-truk besar selama arus mudik, sementara kebutuhan Pertalite meningkat.

"Pertamina telah menyiapkan diri menyambut para pemudik. Sudah disiapkan SPBU-SPBU kantong, motorist, juga mobil tangki. Antisipasi peningkatan layanan operator dengan menambah jumlah tenaga kerja," jelas Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam inspeksi tersebut.

Hal senada juga dikemukakan Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra. "Kesiapan Pertamina menghadapi lebaran sudah baik. Dukungan-dukungan untuk mengantisipasi peningkatan pembelian BBM, antara lain diberikan fasilitas kredit. Juga ada SPBU kantong dan motorist untuk mengantisipasi antrean. Kita akan pantau terus perkembangannya di mana puncaknya diperkirakan pada H-1 atau H-2," ungkap Basuki.

Dalam inspeksi ke 11 SPBU ini, Dirjen Migas mengunjungi 7 SPBU jalur non tol di Jawa Timur dan Jawa Tengah yaitu SPBU 54.611.35 Manyar, SPBU 54.622.10 Paciran, SPBU 53.623.23 Palang, SPBU 54.623.04 Tuban, SPBU 43.592.01 Rembang, SPBU 44.593.17 Kudus dan Integrated Terminal BBM area Jawa Tengah.

Sedangkan untuk SPBU tol di Jawa Tengah dan Jawa Barat, Dirjen Migas mengunjungi SPBU KM 389B, SPBU 260B, Pertashop KM 294, serta SPBU KM 101B Cikampek. (TW)