Pemerintah Terus Monitor Kenaikan Harga Minyak Dunia

Jumat, 25 Februari 2022 - Dibaca 5369 kali

Jakarta, Harga minyak dunia yang terus meningkat, diperkirakan semakin melejit seiring meruncingnya konflik antara Rusia dan Ukraina. Harga minyak Brent tembus di atas US$100 per barel pada Kamis (24/2), sementara asumsi ICP dalam APBN 2022 hanya US$63 per barel. Oleh karena itu, Pemerintah terus memonitor dan hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi di Jakarta, Kamis (24/2), menyampaikan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) yang sejak awal pandemi atau April 2020 berada pada US$20 per barel, kini meningkat lebih dari 4 kali lipat hingga mencapai US$85,9 per barel pada Januari 2022.

"Konflik Rusia dan Ukraina yang terjadi di tengah pandemi Covid-19, semakin membuat tren harga minyak yang sudah meningkat, akan semakin meningkat, " kata Agung.

Tren kenaikan harga dan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ini terus menjadi perhatian Pemerintah. Adapun sebagian minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) Indonesia masih impor.

ICP dalam 6 bulan terakhir menunjukkan tren kenaikan, dimulai pada Agustus 2021 sebesar US$67,8/barel dan terus meningkat tiap bulannya hingga Januari 2022 yaitu US$72,2 per barel (September), US$81,8 per barel (Oktober), US$ 80,1 per barel (November), US$73,4 per barel (Desember) dan pada Januari 2022 sebesar US$85,9 per barel. "Jika dilihat lebih jauh, kenaikan mulai terjadi pasca ICP rendah pada April 2020 sekitar US$20 per barel," kata Agung. (TW)