Penuhi Kebutuhan Nasional, Menteri ESDM Resmikan Proyek Merakes Senilai US$ 1,3 Miliar

Selasa, 8 Juni 2021 - Dibaca 695 kali

Jakarta, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif meresmikan proyek pengembangan Lapangan Merakes di Wilayah Kerja East Sepinggan yang dibangun dengan investasi senilai US$ 1,3 miliar. Rampungnya proyek ini, diharapkan produksi dan pemanfaatan gas bumi di Indonesia akan semakin meningkat,

"Dengan diresmikannya Lapangan Merakes ini diharapkan kebutuhan gas bumi nasional dapat terpenuhi dan termanfaatkan dengan baik, dan akan muncul ide, gagasan serta pemikiran baru untuk mendukung pengembangan gas bumi secara keseluruhan," kata Menteri ESDM dalam peresmian Proyek Merakes di Floating Production Unit (FPU) Jangkrik Kalimantan Timur, Selasa (8/6). Hadir dalam acara ini Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Mustafid Gunawan.

Proyek ini mulai onstream pada bulan April 2021 dan akan mengalirkan produksi gas sebesar 368 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada saat puncak produksi.

Lapangan Merakes yang terletak di 35 km Tenggara dari Floating Production Unit (FPU) Jangkrik, memungkinkan ENI dapat memaksimalkan sinergi dan meningkatkan ekonomi lapangan dengan infrastruktur terdekat. "Produksi lapangan Merakes juga berkontribusi pada perpanjangan umur operasi kilang LNG Bontang, yang memasok LNG ke pasar domestik maupun ekspor," tambah Menteri ESDM.

Pemanfaatan gas dari lapangan Merakes dan Jangkrik juga disalurkan melalui pipa gas untuk kebutuhan dalam negeri sebesar 117 MMSCFD pada tahun 2022 - 2025.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam kesempatan tersebut mengatakan, pandemi Covid-19 mengakibatkan pembangunan proyek Merakes mengalami kemunduran. Namun apresiasi tinggi diberikan kepada ENI yang telah dapat mengawal 8,6 juta jam kerja tanpa adanya fatality.

"Insan hulu migas layak berbangga, karena yang telah kita lalui itu bukanlah pekerjaan mudah. Dan kita telah membuktikan kehandalan kita dan telah menjadi sektor yang tangguh dalam menghadapi tekanan di masa sulit ini. Untuk itu, mari terus bergandeng tangan untuk dapat melalui masa sulit ini bersama-sama," kata Dwi.

Proyek pengembangan Merakes merupakan pengembangan lapangan gas laut dalam di lepas pantai Kutei Basin dengan kedalaman air kurang lebih 1500m. Target total Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 31,72% akan memiliki arti besar dalam menggerakkan perekonomian nasional. Proyek ini akan menghasilkan pendapatan pemerintah sebesar US$ 1,6 miliar serta akan membantu pemenuhan pasokan kebutuhan gas pipa di Kalimantan timur serta kebutuhan LNG baik domestik maupun ekspor.

Lapangan Merakes dioperasikan oleh Eni East Sepinggan Limited (65%) yang bekerja sama dengan PT Pertamina Hulu Energi East Sepinggan (15%) dan Neptune Energi East Sepinggan B.V. (20%). Pengembangan lapangan Merakes dirancang untuk masa produksi 20 tahun.

Gas yang dihasilkan dari sumur bawah laut laut dalam Merakes akan dikumpulkan di manifold bawah laut dan diekspor melalui pipa bawah laut ke Floating Production Unit (FPU) Jangkrik yang terletak sekitar 45 km dari manifold Merakes. Gas lapangan Merakes akan diproses di Jangkrik FPU dan diekspor ke Onshore Receiving Facility (ORF) di Senipah melalui jalur pipa ekspor Jangkrik yang ada.

Catatan penting dari pengembangan Lapangan Merakes adalah kemampuan sinergi untuk meningkatkan keekonomian lapangan. Hal ini sangat perlu untuk terus ditingkatkan ke depan dikarenakan potensi yang masih cukup besar dari WK East Sepinggan, Muara Bakau ataupun WK-WK lainnya disekitar fasilitas FPU Jangkrik untuk menjaga tingkat produksi gas di area Kalimantan Timur.

Produksi gas akan terus ditingkatkan hingga mencapai puncak produksi gas sebesar 450 MMSCFD dengan kumulatif produksi sebesar 814 miliar kaki kubik (BSCF). Dengan adanya tambahan adanya proyek Merakes ini mampu menjaga laju produksi di FPU Jangkrik sebesar 750 MMSCFD, dari kondisi yang saat ini sudah mulai menurun. (TW)