Percepat Produksi, Sakakemang Pakai Fasilitas Blok Corridor

Selasa, 23 Juli 2019 - Dibaca 1909 kali

Jakarta, Pemerintah mendukung rencana Repsol mempercepat produksi di Blok Sakakemang, tiga tahun setelah ditemukannya cadangan gas di lokasi tersebut. Perusahaan ini akan menggunakan fasilitas migas yang ada di Blok Corridor.

"Strategi kita di pemerintahan, bagaimana caranya Sakakemang bisa diproduksi kurang dari 3 tahun setelah discovery. Strateginya nanti adalah sharing facility dengan existing facility yang ada di Corridor sehingga ini nanti bisa mempercepat produksi Sakakemang," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Senin (22/7).

Wamen melanjutkan, beberapa pipa gas yang dimiliki Blok Corridor dapat digunakan untuk mengalirkan gas dari Blok Sakakemang. "Beberapa pipa bisa connect langsung. Ini percepatannya biasanya dari discovery sampai first oilatau gas (waktunya) 10 sampai 15 tahun. Ini kita targetkan kurang dari 3 tahun. Ya (sekitar) 2,5 tahun," tambahnya.

Untuk mempercepat produksi migas di Blok Sakakemang, Repsol berencana mengebor sumur yang kedua, pada kuartal IV tahun 2019. Potensi cadangan gas baru Blok Sakakemang mencapai dua triliun kaki kubik (TCF).

Blok migas ini termasuk dalam area giant discovery dan merupakan temuan cadangan gas terbesar keempat di dunia sepanjang 2018-2019. Repsol menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk pengembangan lebih lanjut penemuan sumur Kaliberau Dalam di Blok Sakakemang untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Pemegang partisipasi Blok Sakakemang adalah Repsol sebanyak 45%, Petronas juga 45% dan sisa 10% dipegang oleh Moeco. Repsol kembali berinvestasi di Indonesia dan menjadi KKKS sejak tahun 2009 dengan fokus pada aset-aset di wilayah timur Indonesia. Repsol kemudian mengambil Talisman pada tahun 2015. Saat ini Repsol mengelola empat wilayah kerja eksplorasi yaitu East Jabung, Sakakemang, South East Jambi dan Andaman 3. (TW)