Pertengahan Februari, Pemerintah Lelang Blok Migas

Kamis, 1 Februari 2018 - Dibaca 1563 kali

Jakarta, Pemerintah akan melelang 25 hingga 40 blok migas pada pertengahan Februari 2017. Blok yang akan dilelang ini, terdiri blok terminasi, blok yang belum laku pada lelang sebelumnya, juga blok baru.

"Minimum (yang ditawarkan) 25 (blok), maksimum 40 (blok). Dari (jumlah) itu, ada blok-blok terminasi. Apakah terminasinya disebabkan oleh masalah teknikal atau masalah lain yang sehingga (kalau) ditawarkan pun, kalau masalah itu belum bisa kita carikan solusinya, kan tidak ada gunanya. Untuk itu satu persatu kita evaluasi, yang mana yang punya opportunity untuk diambil (investor)," ungkap Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar pada acara Pengumuman Pemenang Penawaran Wilayah Kerja Migas Tahun 2017 di Kementerian ESDM, Rabu (31/1).

Agar investor lebih tertarik, Pemerintah juga terus memperbaiki iklim investasi, antara lain dengan merevisi Peraturan Presiden No 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas. "Seperti firm komitmen bisa ditransfer.. Aset yang digunakan selama eksplorasi, bisa digunakan di wilayah kerja (WK) lain atau bisa juga seandainya dalam eksplorasi tidak ditremukan hidrokarbon yang cukup, maka barang-barang yang dibeli selama masa eksplorasi, bisa menjadi digunakan kembali oleh KKKS lain dengan membayar import duty," jelas Wamen.

Selain itu, Pemerintah juga menjanjikan keterbukaan data migas, seperti yang sudah dilakukan di negara-negara lainnya. Keterbukaan data ini akan memudahkan investor untuk menganalisa cadangan migas. "Data yang masih aktif dan punya KKKS itu tidak bisa kita buka. (Tapi) data-data yang ada di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) itu akan kita buka semua. Nanti SKK Migas akan mengumpulkan semua data dan dipayungi dalam revisi PP Nomor 35," tambahnya lagi.

Wamen juga terbuka menerima masukan perbaikan agar iklim bisnis hulu migas Indonesia lebih atraktif.

Sebelumnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Ego Syahrial menyatakan bahwa Pemerintah akan menawarkan 43 WK migas, terdiri dari 40 WK migas konvensional dan 3 WK migas non konvensional.

Perincian ke 40 WK migas konvensional tersebut, sebagai berikut:

1. Rupat Labuhan
2. South CPP
3. Nibung
4. Batu Gajah Dua
5. Bukit Barat
6. South Tuna
7. Tongkol
8. Banyumas
9. Ampuh
10. East Sepanjang-Kangean
11. Kasongan Sampit
12. Southwest Bengara
13 Suremana I
14 Manakarra Mamuju
15. South East Mandar
16. Karaeng
17. Ebony
18. East Tanimbar
19. West Berau
20. Onin
21. Kasuri II
22. Kasuri III
23. West Kaimana
24 North Arguni
25. Mamberamo.
26. Air Komering
27. East Sokang
28. East Muriah
29.North Kangean
30.Palangkaraya
31. West Sangata
32 Belayan
33 Southeast Mahakam
34. South Sageri
35. Halmahera-Kofiau
36. Southwest Bird's Head
37. Semai IV
38. West Papua III
39.Cendrawasih Bay II
40. Cendrawasih Bay III

Sedangkan 3 WK migas non konvensional yang dilelang adalah:
1. MNK Sumut Tenggara
2. MNK Jembar Rimba
3. GMB Sumbagsel. (TW)