Pipa Transmisi Cirebon-Semarang Ditargetkan Rampung 2022, Investasi Proyek US$ 169,41 Juta

Jumat, 7 Februari 2020 - Dibaca 1982 kali

Semarang, Setelah tertunda 13 tahun, proyek pembangunan pipa ruas transmisi Cirebon-Semarang (CISEM) sepanjang 255 km, segera terwujud. Peresmian groundbreaking pembangunan pipa digelar di Rest Area Tol KM 379A, Ruas Tol Semarang Batang, Jumat (7/2) pagi, dihadiri oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial. Investasi proyek ini diperkirakan sekitar US$ 169,41 juta dan toll-fee US$ 0,36 per mmbtu.

"Pembangunan proyek ini diharapkan dapat mendukung peningkatan pemanfataan gas bumi domestik, sejalan dengan rencana Pemerintah menghentikan ekspor gas ke Singapura dan rencana penurunan harga gas untuk industri menjadi sebesar US$ 6 per mmbtu, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi," papar Ego Syahrial dalam sambutannya.

Infrastruktur ini juga diharapkan mampu mendorong pengembangan dan pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya di wilayah yang dilalui yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Proyek pembangunan pipa transmisi gas CISEM merupakan bagian dari proyek lelang transmisi gas yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2006. Proyek ini terlambat karena adanya kendala jaminan pasokan gas bumi yang bisa digunakan sebagai base line untuk pembangunan ruas pipa gas transmisi CISEM. Selain itu, juga terjadinya perbedaan asumsi keekonomian yang berubah saat ini dibanding tahun 2006.

Proyek yang menjadi Program Strategis Nasional (PSN) ini akan dibangun oleh PT Rekayasa Industri (Rekind) dengan memanfaatkan ruas jalur tol Cirebon- Semarang. Jangka waktu pembangunan 24 bulan dan ditargetkan rampung 2022.

Pembangunan pipa transmisi juga merupakan bagian dari visi dan strategi Pemerintah dalam pengelolaan pemanfaatan gas bumi untuk mendukung ketahanan energi nasional yang berkelanjutan berdasarkan pada prinsip-prinsip availability, affordability, accessibility, acceptability dan sustainability.

Pengelolaan energi diarahkan menuju energi berkeadilan melalui peningkatan akses energi secara merata dengan harga yang terjangkau dan tata kelola penyediaan energi yang lebih efisien.

"Untuk mendukung hal tersebut, penyediaan infrastruktur gas bumi yang tepat untuk mendorong pemenuhan kebutuhan gas domestik perlu terus ditingkatkan. Sehingga dapat mewujudkan pemerataan pembangunan dan memacu pertumbuhan ekonomi, mengingat gas bumi tidak lagi dijadikan sebagai komoditas ekspor semata tetapi sebagai modal pembangunan nasional," ungkap Ego.

Dia menegaskan, Pemerintah berupaya melakukan percepatan pengembangan dan pembangunan infrastruktur gas di seluruh wilayah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan gas bumi yang meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

Untuk itu, diharapkan kerja sama dan sinergi semua pihak agar proyek ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. "Mari kita bahu membahu. Dengan komitmen kita bersama, dalam waktu 24 bulan, gas bisa mengalir untuk kebutuhan industri, rumah tangga dan lainnya," ujar Ego.

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menambahkan, untuk mewujudkan proyek ini, sejak September 2017 pihaknya secara aktif berkoordinasi dengan PT Rekind, Ditjen Migas, SKK Migas dan pihak terkait lainnya. Saat ini, Rekind telah melakukan MoU dan HoA dengan beberapa perusahaan di bidang gas bumi selaku calon shipper yang diharapkan dapat mengatasi kendala pasokan gas bumi.

Proyek pembangunan pipa ruas transmisi CISEM disambut baik pemerintah daerah. Plh Semda Pemrov Jawa Tengah Herru Setiadhie dalam acara ini mengatakan, pembangunan pipa transmisi ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pengembangan kawasan industri di Jateng, sekaligus memperkuat basis kewilayahan.

"Harapan kami, industri semakin berkembang, masyarakat semakin sejahtera dan Indonesia juga semakin eksis," katanya.

Direktur Utama PT Rekayasa Industri, Yanuar Budinorman mengatakan, kehadiran ruas pipa transmisi gas ini, dinilai mampu menjadi solusi pasokan energi gas yang berkelanjutan guna menyokong daya saing industri di Pulau Jawa. Apalagi, konsumen industri di Jawa Barat dan Jawa Tengah sangat besar dan berpotensi sekali dalam mengerakkan sektor ekonomi di wilayah tersebut.

"Mengingat penting dan strategisnya proyek ini, Rekind juga berkomitmen untuk bisa menyelesaikan pelaksanaan Pembangunan Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon - Semarang ini sesuai dengan waktu yang disepakati," tutup Yanuar. (TW)