Rata-rata ICP Tahun 2018 Capai US$ 67,47

Rabu, 9 Januari 2019 - Dibaca 878 kali

Jakarta, Rata-rata ICP harga minyak Indonesia mulai Januari hingga Desember 2018 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai US$ 67,47 per barel. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang mencapai US$ 51,19 per barel.

Sedangkan rata-rata ICP SLC pada Januari hingga Desember 2018 sebesar US$ 68,20 per barel. Pada periode yang sama, rata-rata ICP SLC tahun 2017 sebesar US$ 51,98 per barel.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, ICP tertinggi mencapai US$ 77,56 per barel di bulan Oktober. Tingginya harga minyak ini, antara lain berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA) bulan Oktober 2018, terdapat penurunan produksi minyak dunia sebesar 40 ribu barel per hari menjadi 100,30 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya yang dipengaruhi oleh penurunan produksi dari negara-negara Non-OPEC.

Selain itu, Energy Information Administration (EIA) melaporkan stok distillate, stok gasoline dan produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS) pada bulan Oktober 2018 lebih rendah dibandingkan stok distillate, stok gasoline dan produksi minyak mentah AS pada akhir bulan September 2018.

Sedangkan rata-rata ICP terendah tahun 2018 terjadi di bulan Desember 2018 sebesar US$ 54,81 per barel. Penurunan harga minyak ini disebabkan beberapa faktor, antara lain berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA) bulan Desember 2018 bahwa produksi minyak mentah OPEC di bulan November 2018 mengalami peningkatan sebesar 100 ribu barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya dan proyeksi pasokan minyak mentah negara-negara Non-OPEC di kuartal 4 tahun 2018 meningkat sebesar 180 ribu barel per hari menjadi 61,2 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

Faktor lainnya adalah publikasi OPEC bulan Desember 2018 bahwa produksi minyak mentah non-OPEC di bulan November 2018 mengalami peningkatan sebesar 440 ribu barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya. (TW)