Sharing Session Tektonik dan Geologi Petroleum di Wilayah Barat Indonesia

Jumat, 13 September 2019 - Dibaca 1267 kali

Jakarta, Untuk meningkatkan profesionalisme dan pengetahuan para pegawai, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi menyelenggarakan technical sharing session from other mengenai tektonik dan geologi petroleum Indonesia di Gedung Ibnu Sutowo, Jumat (13/9). Narasumber yang dihadirkan kali ini adalah Indra Gunawan S.T., M.Sc., Ph.D, Asisten Profesor pada Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Sebagai pegawai, kita harus jupe menor yaitu jujur, professional, melayani, inovasi dan berarti. Jadi dalam rangka meningkatkan profesionalisme, kita ingin menambah ilmu. Kita perlu mengundang narasumber yang memiliki kompetensi lebih," kata Ardhi Krisnanto, Kepala Sub Direktorat Pengembangan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Konvensional.

Acara sharing session from other ini merupakan bagian dari Program Agen Perubahan Ditjen Migas dan diperuntukkan bagi seluruh pegawai Ditjen Migas, baik yang berlatar belakang geologi maupun sebaliknya. Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan atas kompetensi pegawai dalam memahami karaktristik atau kondisi potensi sumber daya migas di Indonesia dan Ditjen migas sebagai pembuat kebijakan, dapat melihat potensi dalam menentukan investasi migas ke depan.

img_4350-(medium).jpg

"Diharapkan kita dapat menambah pengetahuan dari sudut pandang akademisi yang dilibatkan dalam menyusun atau melihat kondisi potensi geologi di Indonesia," tambah Hening Sasmitaningtyas, Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Organisasi Ditjen Migas.

Mengawali paparannya, Indra yang juga anggota Tim Penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas menjelaskan definisi tektonik. Menurut KBBI, tektonik adalah proses gerakan pada kerak bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, patahan sehingga berbentuk tinggi rendah atau relatif pada permukaan bumi. "Tektonik adalah satu teori yang menjelaskan mengenai dinamika pergerakan bumi," tambah Indra.

Pemahaman mengenai tektonik sangat penting dalam proses pencarian minyak dan gas bumi. "Secara umum (mencari migas) orang akan melihat dari tektonik," katanya.

Tektonik Indonesia dibagi dalam 4 region yaitu Sunda, Banda, Australian dan Pasifik, yang terletak dalam 2 wilayah yaitu barat dan timur.

Tektonik di Indonesia bagian barat termasuk muda dan kompleks. Cekungan migas yang berada di wilayah barat Indonesia mayoritas menghasilkan minyak bumi. Di wilayah barat, migas lebih dulu diketemukan dibandingkan Indonesia Timur. "Indonesia bagian barat (cekungan migas) sudah dicocok (eksplorasi) semua. Jadi untuk mengembangkannya, harus cari yang lebih dalam lagi," ujar Indra. (TW)