Sudah Dapat Pembeli Potensial, Blok Masela Ditargetkan Berproduksi 2027

Kamis, 28 November 2019 - Dibaca 4451 kali

Jakarta, Pemerintah melalui Kementerian ESDM terus memantau perkembangan proyek Lapangan Abadi Blok Masela. Pembangunan kontruksi LNG Masela (Engineering, Procurement and, Construction/EPC) ditargetkan mulai dilakukan 2022 dan berproduksi tahun 2027.

"Kami terus memantau progresnya. Target tahun 2022 sudah EPC dan tahun 2027 sudah produksi," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (27/11).

Arifin menuturkan, Pemerintah telah mendapatkan informasi secara lisan dari Inpex bahwa telah diperoleh pembeli potensial untuk Blok Masela. Perkembangan ini membuat operator Masela bisa mendapat dukungan finansial dari lembaga keuangan yang membuat proses EPC dapat dipercepat.

Pengembangan Blok Masela juga menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam salah satu kesimpulan raker ini, Komisi VII DPR mendesak Menteri ESDM untuk segera menyelesaikan permasalahan penetapan Participating Interest (PI) Blok Masela sebesar 10% kepada BUMD Provinsi Maluku, sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ESDM No 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran Participating Interest 10% pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga meminta agar pengembangan Blok Masela dipercepat. Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan delegasi Japan Indonesia Association (Japinda) yang dipimpin mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (20/11). Menjawab permintaan Presiden tersebut, Fukuda memastikan bahwa permintaan itu akan ditindaklanjuti.

Pengembangan hulu migas di Blok Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi gas bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun (sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd Gas Pipa).

Blok Masela dikelola oleh Inpex sebagai operator dengan kepemilikan saham 65% dan Shell Upstream Overseas Services sebesar 35%. Blok Masela di sekitar Laut Aru, telah dieksplorasi sejak 1998. (TW)