Tantangan Hulu Migas Makin Besar, Pemerintah Lakukan Improvement Sistem Fiskal

Senin, 20 Juni 2022 - Dibaca 234 kali

Jakarta, Tantangan industri minyak dan gas bumi makin besar. Tuntutan global di berbagai forum internasional semakin tinggi untuk mempercepat pemanfaatan low carbon energy di mana peran gas bumi menjadi krusial yaitu sebagai energi transisi sebelum dominasi energi fosil beralih ke energi terbarukan. Oleh karena itu peningkatan produksi migas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tetap harus dijaga.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif pada acara Penandatanganan Kontrak Bagi Hasil untuk 3 Wilayah Kerja (WK) Hasil Penawaran Tahap II Tahun 2021, Senin (20/6), mengungkapkan, peningkatan investasi dan kebijakan fiskal menjadi kunci dalam pengembangan industri migas. Perbaikan term and condition lelang wilayah kerja (WK) migas yang lebih menarik, diharapkan dapat meningkatkan minat investor. Selain itu, Pemerintah juga melakukan improvement dalam sistem fiskal pengelolaan migas dengan pemberian fasilitas perpajakan dan pemberian insentif sehingga dapat meningkatkan keyakinan investor dalam melakukan investasi.

"Tentunya Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam mewujudkan hal tersebut, perlu peran serta stakeholder dan utamanya Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)," tambah Arifin.

Pemerintah optimis dapat meningkatkan produksi migas melalui kegiatan eksplorasi dan produksi yang lebih masif dan agresif, dengan target produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 BSCFD pada tahun 2030. Hal ini juga melihat bahwa Indonesia memiliki 128 cekungan migas, serta terdapat 70 cekungan yang belum dieksplorasi. Fokus industri migas adalah pengembangan teknologi untuk dapat memanfaatkan lapangan yang sudah tua, frontier, laut dalam, dan migas non-konvensional.

Kementerian ESDM saat ini tengah menyiapkam beberapa wilayah kerja untuk ditawarkan pada lelang tahap I tahun 2022 yang akan diumumkan dalam waktu dekat. "Kami mengharapkan kebijakan dan improvement yang telah ditetapkan Pemerintah selama ini dapat disambut baik sehingga meningkatkan antusiasme perusahaan-perusahaan migas dalam mengikuti lelang WK Migas selanjutnya," ujar Menteri ESDM.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Arifin juga berpesan kepada tiga KKKS yang telah meneken kontrak kerja sama agar memenuhi segala komitmen dan bekerja lebih keras lagi dalam eksplorasi dan produksi migas di WK masing masing. Juga, mendorong iklim investasi serta memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat dan negara Indonesia. (TW)