The 11th Indonesia-Korea Energy Forum

Rabu, 9 September 2020 - Dibaca 470 kali

Jakarta, Pertemuan bilateral bidang energi antara Indonesia dan Korea ke-11 (The 11th Indonesia-Korea Energy Forum) kembali dilaksanakan, Rabu (9/9). Namun mengingat pandemi Covid-19 yang belum berakhir, kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan pertemuan secara virtual.

Indonesia dan Korea Selatan secara rutin melaksanakan pertemuan bilateral bidang energi setiap tahunnya dalam rangka menjajaki potensi kerja sama baru serta menindaklanjuti proyek kerja sama yang telah dilaksanakan.

The 11th Indonesia-Korea Energy Forum (IKEF ke-11) digelar secara virtual mulai pukul 11.30 WIB. Pertemuan dibuka oleh Yong J. Joo, Deputy Minister for Energy and Resources, Ministry of Trade, Industry and Energy (MOTIE) Korea selaku Ketua Delegasi Korea Selatan. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Yudo Dwinanda Priaadi, Staf Ahli Menteri Bidang Perencanaan Strategis, Kementerian ESDM.

Mengawali sambutannya, Yudo Dwinanda Priaadi, mengapresiasi semangat Indonesia dan Korea untuk tetap melaksanakan pertemuan IKEF tahun ini secara virtual, meskipun kedua pihak sama-sama sedang menghadapi pandemi Covid-19.

Menurut Yudho, konsumsi listrik dan bahan bakar di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan lebih rendah dari proyeksi. Apalagi, harga minyak Indonesia yang berada di bawah asumsi APBN akan berdampak pada target penerimaan negara.

Meski demikian, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak pandemi terutama yang dapat dinikmati langsung oleh masyarakat.

"Keringanan tagihan listrik untuk rumah tangga, usaha mikro dan industri kecil akan dilanjutkan pada tahun 2020. Di sisi investor, untuk menjaga investasi dan kegiatan positif di usaha hulu migas, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan mengenai bentuk dan fleksibilitas kontrak bagi hasil (PSC). Kami juga secara aktif menjajaki kerjasama dengan berbagai lembaga penelitian dan survei internasional," paparnya.

Upaya lainnya adalah dengan keluarnya revisi UU Minerba, konversi PLTU menjadi gas dan penyesuaian harga gas untuk industri tertentu yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri nasional

IKEF ke-11 dilaksanakan dalam tiga sesi meliputi subsektor kelistrikan dan energi baru terbarukan, minyak dan gas bumi, serta kerja sama saling menguntungkan. Setiap sesi menghadirkan presentasi virtual dari perwakilan pemerintah dan BUMN, diantaranya PT Pertamina, PT PGN, PT PLN dan PT Bukit Asam.

Di sesi migas, Pemerintah Indonesia menyampaikan presentasi terkait pengumuman lelang wilayah kerja migas tahun 2020. Indonesia melalui PT Pertamina dan PT PGN juga mengangkat peluang kerja sama utamanya di bidang small scale LNG dan bunkering LNG serta potensi eksplorasi migas di Indonesia.

Selain kemigasan, kedua negara juga mendiskusikan berbagai perkembangan baru sektor kelistrikan dan energi baru terbarukan.

Di sesi Mutual Cooperation, Indonesia dan Korea membahas peningkatan kerja sama subsektor pertambangan, sistem manajemen keselamatan energi, litbang dan pembangunan sumber daya manusia.

Sebelum sesi penutupan, moderator dari setiap sesi menyampaikan laporannya kepada Ketua Delegasi Indonesia dan Korea.

Ketua Delegasi Indonesia dalam sambutan penutupan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas semangat yang ditunjukkan meskipun pertemuan dilakukan secara virtual. "Semoga situasi dan kondisi semakin baik. Kami berharap pandemi segera berlalu sehingga kita dapat bertemu kembali pada IKEF selanjutnya di Indonesia," ucap Yudo mengakhiri sambutannya. (TW)