Wamen Arcandra Tahar Resmikan Dimulainya Proyek Pipa Gas Grissik-PUSRI

Jumat, 29 September 2017 - Dibaca 2658 kali

Palembang, Demi menjaga ketahanan pangan nasional, diperlukan pasokan gas yang berkelanjutan untuk pabrik pupuk, termasuk PT Pupuk Sriwijaya Palembang. Untuk menjamin pasokan gas tersebut, PT Pertamina Gas (Pertagas) memulai pembangunan Pipa Gas Grissik-PUSRI di Kantor PT Pupuk Sriwijaya Palembang (PUSRI). Groundbreaking dilakukan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, Selasa (29/8). Ruas pipa yang akan dibangun ini nantinya akan mengalirkan gas untuk kebutuhan energi dan bahan baku PUSRI.

Hadir dalam acara ini, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin, Walikota Palembang Harnojoyo, Dirut PT Pertamina Gas Suko Hartono serta Dirut PT PUSRI Mulyono Prawiro.

Pipa Gas Grissik - PUSRI akan dibangun dengan panjang 176 km dan berdiameter 20 inchi dimulai dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips (COPI) hingga ke Plant PUSRI di Palembang. Sumber gas untuk ruas ini adalah dari Lapangan Grissik COPI. Pipa Grissik-PUSRI nantinya akan mengalirkan gas ke PUSRI sebesar 30 MMSCFD di tahun 2018 sebagai early gas dan kemudian bertambah menjadi 70 MMSCFD di tahun 2019.

"Pembangunan pipa gas ini menjadi penting karena akan berpengaruh besar kepada produksi PUSRI yang tentunya akan berdampak pada ketahanan pangan Indonesia. Gas COPI sebesar 70 MMSCFD akan menggantikan beberapa kontrak gas yang akan habis di tahun 2018. Volume Gas sebesar 70 MMSCFD akan dapat menghasilkan urea sebesar 3.000 ton per hari dengan untuk pabrik Urea dengan Teknologi terbaru " ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar yang ditemui di acara groundbreaking.

"Kebutuhan PUSRI akan gas alam sangatlah besar. Selain sebagai sumber energi, gas juga diperlukan sebagai salah satu bahan baku utama produksi pupuk. Kami membutuhkan gas hingga 242 MMSCFD untuk PUSRI IB, PUSRI IIB, PUSRI III, dan PUSRI IV," ungkap Direktur Utama PUSRI Mulyono Prawiro. Dengan dibangunnya ruas baru Grissik-PUSRI maka PUSRI akan memiliki suplai gas yang berkelanjutan untuk menjaga produksi pabriknya.

70f3aafc24002c9da019ebcd4b54f8d1.jpg

Pembangunan pipa gas Grissik-PUSRI ditargetkan selesai dalam 11 bulan. Dalam pembangunannya Pertagas menunjuk Konsorsium PT Rekayasa Industri dan PT Wahanakarsa Swandiri sebagai kontraktor pelaksana proyek dan menggunakan pipa produksi dalam negeri yaitu dari KHI dan Indal. "Kami pastikan proyek ini selesai sesuai target dan spesifikasi, sehingga pasokan gas untuk PUSRI dapat segera mengalir," ujar Dirut PT Pertagas Suko Hartono.

Selama pembangunan, jumlah tenaga kerja yang terserap sekitar 350-400 orang. Nilai proyek ini, untuk EPC Rp 612,16 miliar dan pipa Rp 756,93 miliar. Pipa yang dibangun bersifat open access dan melewati 3 wilayah yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin dan Kotamadya Palembang.

Ruas baru ini akan menjadi backbone infrastruktur gas kedua milik Pertagas di wilayah Sumatera Selatan dikarenakan saat ini pipa eksisting Pertagas di Sumatera Selatan telah terutilisasi maksimal. Kedepannya selain untuk menyalurkan gas ke PUSRI, pipa gas ruas Grissik - PUSRI akan mampu memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, industri dan jaringan gas rumah tangga di Sumatera Selatan. (TW)


Artikel Terkait :