Kinerja Sektor Ketenagalistrikan Tahun 2023: Penyediaan Tenaga Listrik Cukup, Andal, Berkelanjutan, Terjangkau dan Berkeadilan
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
NOMOR: 61.Pers/04/SJI/2024
Tanggal: 18 Januari 2024
Kinerja Sektor Ketenagalistrikan Tahun 2023: Penyediaan Tenaga Listrik Cukup, Andal, Berkelanjutan, Terjangkau dan Berkeadilan
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya untuk meningkatkan penyediaan tenaga listrik yang Cukup, Andal, Berkelanjutan, Terjangkau dan Berkeadilan. Hal itu sesuai dengan yang telah diamanatkan oleh Undang-undang untuk menyediakan tenaga listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Tidak ada satupun dari yang lima (Cukup, Andal, Berkelanjutan, Terjangkau dan Berkeadilan) ini boleh ditinggalkan di belakang. Karena meski cukup tapi tidak terjangkau, masyarakat akan kesulitan. Cukup tetapi tidak andal, akan byarpet kan tidak bagus juga," tutur Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu pada saat konferensi pers capaian kinerja sektor ketenagalistrikan tahun 2023 di Jakarta, Kamis (18/1).
Lebih lanjut, Jisman menjabarkan capaian-capaian Ditjen Ketenagalistrikan sepanjang tahun 2023 dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat. Dalam pemenuhan infrastruktur ketenagalistrikan, realisasi pemenuhan gardu induk mencapai 5.660 MVA, menembus 145% dari target sebesar 3.900 MVA. Untuk pembangkit dari target 5.511,69 MW, realiasi yang dapat dicapai sebesar 4.182,2 MW atau sekitar 76%. Infrastruktur transmisi tercapai sebesar 2.806,2 kms dari target 3.519,5 kms atau 79,73%.
Dalam mengembangkan infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), tahun lalu terealisasikan sebanyak 2.704 unit dari target sebanyak 1.035 unit, atau mencapai 261% dari target. Sedangkan untuk penyediaan listrik di IKN, tahun 2023 dari target 10,75 MVA tercapai 10,75 MVA.
Peningkatan akses ketenagalistrikan dan perlindungan sosial juga menjadi salah satu hal yang utama, Jisman mengatakan bahwa hingga akhir tahun 2023, rasio elektrifikasi mencapai 99,78% dan rasio desa berlistrik sebesar 99,83%, masih di bawah target sebesar 100%.
Untuk subsidi listrik, Jisman mengatakan dari target sebesar 73.608,75 GWh, realisasi tahun lalu mencapai 66.854,54 GWh, atau mencapai 109% dari target. "Dari target sekitar Rp70,49 triliun, direalisasikan hampir Rp67 triliun. Bulan Desember lalu sudah ada pembayaran sekitar Rp64 triliun, ini untuk subsidi," urainya.
Jumlah pelanggan listrik terjadi peningkatan, dari target yang dibidik sebesar 83,2 juta pelanggan, realisasinya mencapai 88,4 juta pelanggan, atau 7% melebihi target. Sedangkan untuk konsumsi listrik dari target 1.336 kWh/Kapita, realisasinya naik tipis di angka 1.337 kWh/Kapita.
Sementara itu, pada bidang teknik, lingkungan, dan investasi ketenagalistrikan, selama tahun 2023, susut jaringan berhasil mencapai 8,74% dari target 8,78% atau mencapai 100,4%, karena semakin kecil susut jaringan makan semakin baik. Disusul adanya penurunan emisi CO2 sebesar 15,32 juta ton CO2, dari target yang dicanangkan sebesar 5,91 juta ton CO2, atau mencapai 259% dari target.
Dalam pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor ketenagalistrikan, mencapai 110% dari target, dimana realisasi TW III tahun 2023 mencapai 39,57% dari target 36%. Sedangkan untuk investasi sektor ketenagalistrikan mencapai USD5,75 miliar dari target USD6,64 miliar, atau mencapai 87% dari target. (DAN)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
Agus Cahyono Adi
Bagikan Ini!