164 Bangunan dan Gedung Sudah Diaudit
JAKARTA - Sejak tahun 2003 hingga saat ini pemerintah telah memberikan layanan audit energi kepada 164 bangunan dan gedung di berbagai daerah melalui Program Kemitraan Konservasi Energi. Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Djajang Sukarna mengatakan alasan keberadaan program kemitraan konservasi energi sebab sektor bangunan gedung sebagai pengguna energi besar terbukti masih boros dalam menggunakan energi, hal ini ditunjukkan dengan intensitas energinya yang masih tergolong tinggi. "Walaupun disadari pada sektor tersebut mulai tumbuh kesadaran untuk melakukan penghematan energi berkaitan dengan tingginya harga energi akhir-akhir ini, namun pelaksanaannya masih sangat terbatas,"ujar dia dalam sambutan mewakili Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh di Acara Launching Sistem Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan di Bidakara, Jakarta beberapa waktu lalu.Menurut Beliau, selain kegiatan layanan audit energi, kegiatan lain yang dilakukan pemerintah antara lain menyelenggarakan lomba gedung hemat energi tingkat nasional dan ikut berpartisipasi dalam ajang ASEAN Energy Award Best Practices Buildings Competion, merevisi SNI tentang Konservasi Energi di Bangunan Gedung serta menjalin berbagai kerjasama di bidang konservasi energi dengan pihak luar negeri, antara lain saat ini dengan Pemerintah Denmark. "Kerjasama di bidang konservasi energi dengan Pemerintah Denmark dilaksanakan dalam bentuk program Energy Efficiency in Industrial, Commercial and Public Sector atau EINCOPS,"paparnya. Adapun aktifitas yang diselenggarakan dalam program ini, dia menjelaskan, antara lain perancangan percontohan gedung hemat energi dan pengembangan Clearing House Konservasi Energi. "Kegiatan rancangan percontohan gedung hemat energi dalam program EINCOPS sangat penting untuk lebih memperkenalkan konsep gedung hemat energi kepada masyarakat,"katanya.Dia menjelaskan, gedung hemat energi ini direncanakan akan beroperasi dengan intensitas energi sebesar 100 kWh/m2/tahun, jauh lebih rendah dibandingkan gedung-gedung yang ada saat ini yang rata-rata intensitas energinya sekitar 300 kWh/m2/tahun.Lebih jauh dia mengungkapkan, green building adalah suatu bangunan gedung yang menerapkan prinsip kelestarian lingkungan hidup dengan salah satu pilarnya merupakan penerapan prinsip efisiensi energi. "Saat ini telah menjadi trend di masyarakat nasional maupun internasional mengenai Bangunan Ramah Lingkungan atau yang lebih populer dengan sebutan green building,"tuturnya.Trend green building, tidak terlepas dari kenyataan bahwa efisiensi energi telah menjadi program utama yang dilaksanakan di berbagai negara selain untuk meningkatkan ketahanan energi juga kaitannya dengan upaya menurunkan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan timbulnya pemanasan global dan perubahan iklim. Dampak dari perubahan iklim tersebut telah kita rasakan berupa terjadinya berbagai bencana hampir di seluruh belahan dunia seperti banjir, badai, kekeringan dan lain-lain.(FT)
Bagikan Ini!