27% Produksi Listrik Filipina Berasal dari Panas Bumi

Minggu, 27 Februari 2011 - Dibaca 5861 kali

BAGUIO CITY-FILIPINA. Pemanfaatan panas bumi di Filipina telah dimulai pada era 1970-an. Kini, lebih dari 27% total produksi listrik negara dihasilkan dari panas bumi dan mengantarkan Filipina sebagai negara terbesar kedua setelah Amerika Serikat dalam pemanfaatan panas bumi.Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Filipina tersebar di pulau Luzon, Negros, Mindanao dan Leyte. Berdasar data yang diperoleh dari Renewable Energy Management Bureau, Department of Energy (DOE) Filipina, kapasitas PLTP terpasang hingga 2009 sebesar 2.027 MW. Hingga tahun 2030 ditargetkan kapasitas PLTP terpasang akan bertambah 1.070 MW, sehingga total kapasitas terpasang pada 2030 di Filipina akan menjadi 3.097 MW.Pengembangan panas bumi di Filipina berawal pada tahun 1967 saat Pemerintah mengesahkan Undang-undang Panas Bumi. Pada 1968, ditemukan sumber daya panas bumi oleh Tiwiby COMVOL. Selanjutnya pada 1969, COMVOL menghasilkan uap untuk menggerakkan turbo-generator. Pada 1970, COMVOL-NSDB menyelesaikan studi penelitian pendahuluan di Tiwi. Setelah itu ditemukan potensi lapangan-lapangan panas bumi lainnya di Filipina.Hingga hari ini, setidaknya terdapat 8 lapangan panas bumi yang telah dikembangkan di Filipina, yaitu Makban (426 Mwe), Tiwi (330 MWe), Tongonan-1 (112.5 MWe), Leyte (606 MWe), Palinpinon (195 MWe), Bacon-Manito (152 MWe), Mt Apo (108 MWe), dan Nor. Negros (49 MWe).Pengembangan panas bumi di Filipina antara lain didukung oleh biaya modal yang rendah, tidak adanya biaya valuta asing untuk bahan bakar, unit-unit kecil, serta dampak lingkungan kecil. (KO)

Bagikan Ini!