Badai Matahari Akan Capai Puncaknya Pada 2013
JAKARTA - Sebuah ledakan terjadi di pusat tata surya, Selasa (09/08/2011) kemarin. Sebagaimana dilansir Dailymail, sejumlah ilmuwan memastikan bahwa ledakan tersebut merupakan yang terbesar selama kurun waktu lima tahun terakhir. Kejadian tersebut menghasilkan sebuah kilatan cahaya yang sangat dahsyat. Meski menghasilkan 10 milyar ton badai debu yang melesat secepat 5 juta mil per jam, kejadian itu tak berdampak pada kehidupan di bumi, dikarenakan ledakan terjadi di sisi matahari yang tak menghadap ke planet bumi.Badan Antariksa Amerika (NASA) memprediksi pijaran energi semacam itu akan menjadi hal biasa dalam waktu dekat ini ketika mendekati siklus aktivitas magnetik matahari 11 tahunan, terutama mendekati tingkat aktivitas maksimumnya pada 2013.Badai matahari yang terjadi Selasa lalu adalah solar flare terkuat sejak 2006 dan mencapai skala X6,9 berdasarkan tiga kelas skala badai surya. Kelas X adalah badai terkuat, Kelas M berada pada tingkat menengah, dan C adalah yang paling lemah.Joe Kunches, juru bicara Space Weather Prediction Center pemerintah Amerika Serikat yang berpusat di Colorado mengatakan bahwa kejadian itu hanya berdampak kecil, tepatnya hanya mengganggu beberapa gelombang pendek radio yang ada di wilayah sekitar Asia. Para ilmuwan menjelaskan bahwa kejadian itu merupakan pertanda dari masa peralihan yang disebut masa sunyi ke dalam siklus puncak aktivitas matahari. Mereka memperkirakan akan terjadi lonjakan letusan surya yang cukup besar selama kurun waktu tiga hingga lima tahun mendatang.Kejadian serupa pernah terjadi tepatnya pada bulan Desember 2006. Terkait hal itu, sejumlah ilmuwan telah memperingatkan bahwa fenomena tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada infrastruktur teknologi yang ada di planet bumi, terutama ketika terjadinya puncak badai matahari sekitar dua tahun mendatang.Dr Kathryn Sullivan, sekretaris US National Oceanic and Atmospheric Administration, menjelaskan, efek terbesar badai matahari akan menghantam sejumlah infrastruktur semisal satelit telekomunikasi, sistem navigasi dan peralatan transmisi kelistrikan. "Badai matahari bisa melumpuhkan sirkuit komputer dalam jangka waktu sementara ataupun kelumpuhan secara permanen," jelasnya.Dr Sullivan adalah mantan astronot NASA yang pada tahun 1984 menjadi seorang perempuan pertama yang menjelajahi angkasa luar. Dalam sebuah konferensi cuaca yang diadakan PBB di Genewa, ia mengatakan bahwa ada kemungkinan suatu ketika efek tersebut mencapai planet bumi.Jika erupsi badai matahari itu cukup besar hingga berdampak pada planet bumi, maka bisa mengakibatkan kekacauan di pasar modal dan saham serta menyebabkan pemadaman listrik hingga minggu bahkan sampai berbulan - bulan. NASA menyebutkan bahwa pada tahun 1859 seorang astronom asal Inggris Richard Carrington berhasil merekam badai matahari yang pertama kalinya. Fenomena badai geomagnetik tata surya lainnya, telah diteliti selama beberapa dekade terakhir. Sebuah kilatan badai matahari terbesar tercatat pada tahun 1972 yang mengakibatkan lumpuhnya saluran komunikasi jarak jauh di Negara bagian Illinois, Amerika Serikat.Fenomena yang hampir sama terjadi pada tahun 1989 yang mengganggu sisem transmisi kelistrikan dan menyebabkan pemadaman listrik di seluruh provinsi Quebec di Kanada. (KO-dari berbagai sumber)
Bagikan Ini!