Bantu Daerah Sulit Air, Kementerian ESDM Serahkan 11 Sumur Bor Bagi Warga Gunungkidul
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
NOMOR: 0131.Pers/04/SJI/2019
Tanggal: 16 Februari 2019
Bantu Daerah Sulit Air, Kementerian ESDM Serahkan 11 Sumur Bor Bagi Warga Gunungkidul
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kembali meresmikan 11 titik sumur bor air tanah yang dibangun dengan APBN tahun anggaran 2018. Kali ini sumur bor dibangun bagi warga daerah sulit air di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Provinsi D.I. Yogyakarta.
Serah terima bantuan dari Pemerintah tersebut dilakukan oleh Sekretaris Badan Geologi, Kementerian ESDM, Dr. Antonius Ratdomopurbo (Purbo), mewakili Menteri ESDM, kepada pemerintah daerah Kabupaten Gunungkidul, yang dilangsungkan di lokasi sumur bor Desa Sumbergiri, Kec. Ponjong, Sabtu (16/2).
Purbo menyampaikan, salah
satu tugas dan fungsi Badan Geologi, Kementerian ESDM di bidang air tanah
adalah melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, yaitu penyediaan sarana air
bersih melalui pengeboran air tanah dalam di daerah sulit air di seluruh
wilayah Indonesia.
"Sampai dengan tahun 2018, Badan Geologi,
Kementerian ESDM telah berhasil membangun sebanyak 2.288 unit
sumur bor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan kapasitas debit
air bersih mencapai sekitar 144,4
juta m3/tahun, yang dapat melayani kurang
lebih 6,6 juta jiwa" ujar Purbo dalam sambutannya.
Untuk Kabupaten Gunungkidul sendiri, jelas Purbo, tahun
2018 telah berhasil dibangun 11 unit sumur bor, tersebar di 6 kecamatan dan 11 desa. Total kapasitas produksi air bersih di Kab. Gunungkidul
sampai dengan tahun 2018 ini mencapai 479,3
ribu m3 per tahun dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih sebanyak 21.888 jiwa penduduk.
"Hingga saat ini masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang masih mengalami kesulitan air bersih, baik karena kondisi alam, maupun karena terbatasnya kemampuan pendanaan masyarakat untuk memperoleh air, salah satunya di 11 wilayah sulir air di selatan Jawa ini," lanjut Purbo.
Kesebelas wilayah sulit air tersebut meliputi (1) Desa Sumbergiri, Kec. Ponjong; (2) Desa Tambakromo, Kec. Ponjong; (3) Desa Sidorejo, Kec. Ponjong; (4) Desa Semoyo, Kec. Patuk; (5) Desa Putat, Kec. Patuk; (6) Desa Beji, Kec. Patuk; (7) Desa Ngawis, Kec. Karangmojo; (8) Desa Serut, Kec. Gedangsari; (9) Desa Pengkol, Kec. Nglipar; (10) Desa Kedung Keris, Kec. Nglipar; dan (11) Desa Jurang Jero, Kec. Ngawen.
Pada
kesempatan yang sama, Kepala Bappeda
Kabupaten Gunungkidul, Sri Suhartanto menyampaikan rasa terima kasihnya atas pembangunan
sumur bor di wilayahnya. "Mengingat luas dan kondisi geografis
yang ada, banyak masyarakat di sejumlah
wilayah Gunungkidul yang masih menghadapi kendala ketersediaan air bersih, harapannya fasilitas ini menjadi solusi
jangka panjang bagi masyarakat setempat, sehingga tidak lagi mengalami
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih terutama pada musim kemarau. Untuk tahun tahun mendatang diharapkan, masih ada
bantuan sumur bor untuk kabupaten Gunungkidul sehingga masyarakat tidak lagi
kesulitan air bersih," ungkap Sri Suhartanto.
Bersamaan dengan pemberian bantuan sarana
air bersih, dilaksanakan pula serah terima secara simbolis program pemasangan
Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS). Pada tahun 2018, Kementerian ESDM
melalui Ditjen EBTKE telah melaksanakan
pemasangan PJU-TS di 25 provinsi dengan
jumlah 21.864
titik dan sebanyak 300 titik yang tersebar di wilayah Kab. Gunungkidul. Penempatan PJU-TS ini berdasarkan pada wilayah
administrasi Kabupaten Gunungkidul yang cukup luas, sehingga
menyebabkan terkendalanya pasokan listrik terutama untuk
penerangan jalan. Dengan adanya bantuan PJU ini diharapkan akan
membantu masyarakat dalam beraktifitas pada malam hari. (KO)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
Agung Pribadi (08112213555)
Bagikan Ini!