Budaya Hemat Energi Tanggung Jawab Bersama

Rabu, 20 Oktober 2010 - Dibaca 4545 kali

JAKARTA. Krisis energi global yang mulai terasa, dewasa ini bukan lagi sekedar wacana tetapi sudah harus menyentuh pada upaya penanggulangan dengan berbagai antisipasi. Penggunaan energi sudah selayaknya dilakukan secara arif dan dimulai dengan merubah gaya hidup lebih hemat energi. Budaya hemat energi merupakan tanggung jawab bersama.Pola hidup hemat energi di mulai dengan merubah pemahaman masyarakat bahwa sumber daya energi yang dimiliki bangsa Indonesia berlimpah karena hal tersebut akan membuat pengguna energi menjadi "terlena" dalam memanfaatkan energi. Seberapapun sumber daya energi yang dimiliki, pola hidup hemat energi tetap harus dilakukan.Berdasarkan hasil penelitian dan kajian yang dilakukan Kementerian ESDM, masyarakat Indonesia termasuk pengguna energi yang boros. Indonesia untuk menghasilkan suatu produk membutuhkan 3 kali energi yang dibutuhkan Jepang, disisi lain konsumsi energi Indonesia diantara negara-negara ASEAN termasuk rendah. "Indonesia jika di bandingkan dengan Thailand mungkin hanya 1/3-nya apalagi jika dibandingkan Malaysia lebih dari 1/6-nya. Tetapi kita masih membutuhkan energi yang banyak untuk men-generet semua kegiatan ekonomi dan membangun semua sektor", tutur Direktur Energi Baru Terbarukan, Kementerian ESDM, Maryam Ayuni dalam wawancara dengan sebuah televisi swasta nasional pagi ini, Rabu (20/10). Pengelolaan energi lanjut Maryam, bila sebelumnya lebih fokus pada supply side management, saat ini akan lebih difokuskan pada demand side management, meskipun supply side management tetap menjadi perhatian, " Jangan berpikiran sumber daya energi yang kita miliki terlalu besar, tetapi kita harus beralih bahwa berapapun sumber daya alam yang kita miliki tetap harus kita hemat", tambah Beliau."Untuk menghasilkan pola hidup hemat energi diperlukan kerjasama dan kesamaan pemahaman semua pihak ", lanjutnya. (SF)

Bagikan Ini!