Cegah Terorisme, Terapkan Kultur Sistem, Hilangkan Kultur Kekerabatan
JAKARTA - Dalam upaya pencegahan tindak terorisme, Menteri Energi Dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta jajaran di lingkungan Kementerian
ESDM untuk menghilangkan kultur kekerabatan dan mulai menerapkan secara
mutlak kultur system. Kultur system akan mengatur manusia berdasarkan
sebuah standard operational procedure (SOP) yang berlaku untuk semua
tanpa terkecuali.
"Kita ini kulturnya bukan kultur system, kita ini kulturnya, kultur
kekerabatan, ini yang memang harus dirubah, kalau tidak itu sulit
sekali, makanya begini saya kasih contoh yang paling gampang itu berapa
banyak outlet kentucky fried chicken di dunia, itu mungkin hampir
sekitar 100.000 outlet, kenapa dia bisa copy paste begitu langsung jadi,
karena sistemnya satu," ujar Menteri ESDM, Ignasius Jonan dalam
sambutannya di acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kementerian
ESDM dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Selasa (18/7).
"Semua itu dapat berjalan karena ada system cuma satu, ada manualnya,
ada trainingnya, ada sistemnya, dan semua harus ikut itu. Jadi yang
namanya kebiasaan-kebiasaan yang tidak tertulis itu harus
dihindari,"lanjut Jonan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suhardi Alius
mengatakan, terorisme merupakan gerakan terror yang menimbulkan
ketakutan di masyarakat selain menyasar target-target massif dikunjungi
masyarakat seperti stasiun, pelabuhan dan terminal, juga menyasar
sasaran lain yakni objek-objek vital. Seperti yang dilakukan teroris di
Irak, Syria dengan mengusai objek vital disana.
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral bertanggung jawab mengelola
objek-objek vital nasional yang berubungan dengan hajat hidup orang
banyak seperti, infrastruktur minyak dan gas bumi, kelistrikan dan
sumber daya alam." Jika objek-objek vital nasional dikuasai "mereka",
maka akan terganggu juga operasional negara ini karena sumber pendapat
juga yang paling besar ada di sektor ini juga, karena itu harus kita
jaga betul jangan under estimate," ujar Suhardi.
"Jadi jangan sampai terganggu objek-objek vital nasional ini, kita bisa
bayangkan jika sampai terganggu. Hal inilah yang menjadi fokus
pengamanan kita," tegas Suhardi. (SF)
Bagikan Ini!