Ditjen EBTKE Gandeng 3 Ditjen KESDM Tingkatkan Efisiensi Energi
JAKARTA. Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), gandeng tiga Ditjen lain di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dalam upaya melakukan efisiensi dan konservasi energi.Direktur Jenderal EBTKE Luluk Sumiarso mengatakan upaya melakukan konservasi dan efisinesi energi adalah upaya paling cepat dan murah dibandingkan dengan membangun pembangkit listrik baru."Seperti yang sering diutarakan Pak Menteri (MESDM), konservasi dan diversifikasi energi adalah dua pilar kebijakan, kalau dari sisi kebutuhan upaya melakukan konservasi energi, dengan melakukan ini bisa lebih cepat dan murah dalam menyediakan energi,"ujar dia dalam Konferensi Pers Acara Peluncuran Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia (EECCHI), di Hotel JW Marriot, Jakarta, Kamis 24 Maret 2011.Menurut dia, sebagai gambaran dengan menerapkan efisiensi energi pada 650 pelanggan industri pertahun sama dengan membangun pembangkit listrik baru dengan kapasitas 2000 Megawatt (MW). "Sangat signifikan sekali, kami juga meminta tolong pada dua Ditjen ini untuk mengimplementasikan karena sesuai amanat UU No.30/2007, kita bertiga sebagai implementor,"kata Luluk.Saat ini, kata dia, pihaknya telah melakukan invetarisasi kepada beberapa perusahaan yang termasuk 650 pelanggan industri yang harus melakukan efisiensi energi, namun hasilnya ternyata tidak semua merupakan pelanggan yang harus melakukan efisiensi energi. "Kami invetarisasi sambil kami siapkan peraturannya, dalam waktu dekat kami sudah siapkan segala perangkatnya insya allah tidak lebh dari pertengahan tahun,"paparnya.Pada kesempatan yang sama, Dirjen Migas Evita Herawati Legowo mengakui, dari sisi hulu minyak dan gas masih sulit untk dilakukan efisiensi mengingat salah satu penghasil devisa negara dari sektor ini."Kami sadar harus melakukan efisiensi dan konservasi tapi mohon maaf saat ini masih belum bisa,"ungkapnya. Tetapi, lanjut Evita, dari sisi hilir migas sudah ada kesempatan untuk melakukan efisiensi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yaitu dimana Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh telah mengirimkan surat kepada PT Pertamina (persero) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) untuk memperketat pengawasan pendistribusian BBM bersubsidi. "MESDM sudah menyampaikan surat kepada Pertamina dan BPH migas untuk melakukan dan mengarahkan subsidi BBM hanya untuk yang berhak walaupun belum ada pembatasan,"tandasnya.Evita juga mengimbau masyarakat untuk mulai melakukan penghematan konsumsi BBM, bukan hanya yang bersubsidi tetapi juga yang non subsidi mengingat harganya yang semakin mahal."Kalau tidak perlu-perlu banget tidak usahlah,"tandasnya.Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Bambang Setiawan menuturkan, salah satu upaya sektor pertambangan berkontribusi dalam upaya efisiensi dan konservasi energi adalah mensuplay batubara yang sesuai dengan keinginan pasar, diantaranya dengan menghasilkan batubara yang berkualitas namun tetap ramah lingkungan. "Dengan berbagai macam tipe batubara dan kadar sulfur yang berbeda harus didukung fasilitas blending yang modern seperti di Eropa, sehingga kita bisa menghasilkan batubara berkualitas dan dapat memenuhi harapan konsumen sehingga bisa ke arah efisiensi serta pengurangan emisi karbon itu sendiri,"pungkasnya.(FE)
Bagikan Ini!