Ditjen Migas Miliki Peran Penting dalam Transisi Energi Low Carbon

Senin, 19 Agustus 2024 - Dibaca 1123 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 462.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 19 Agustus 202

Ditjen Migas Miliki Peran Penting dalam Transisi Energi Low Carbon

Dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke 79, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) menggelar Kelompok Berbagi Semangat dan Pembelajaran (Kopi Senja) yang menghadirkan Migas Heroes untuk membahas peran Ditjen Migas dalam mengawal transisi energi menuju low carbon development.

Pada sambutannya PLT Direktur Jenderal Minyak Bumi dan Gas Dadan Kusdiana mengatakan bahwa Ia sudah mencoba menjelaskan kepada masyarakat tentang peran Ditjen Migas meski pemaparannya masih terbatas. "Beberapa sudah saya jelaskan secara terbatas. Namun yang tidak tersampaikan, menjadi bekal dan modal kita untuk agenda kali ini,"ujar Dadan di acara Kopi Senja, Senin (19/8).

Dadan juga mengatakan bahwa para pimpinan serta staf Ditjen Migas harus menunjukkan semangat yang baru dalam menjalankan peran mereka mengingat saat ini Bahlil Lahadalia selaku Menteri ESDM yang baru dilantik pada Senin (18/8) memiliki misi untuk berfokus pada lifting Migas dan LPG.

"Mulai hari ini, kita memiliki Menteri yang baru. Jadi teman-teman harus memiliki semangat yang baru. Tadi saat saya hadir pelantikan, yang beliau highlight pertama adalah lifting Migas dan yang kedua adalah keinginan beliau agar kita bisa memproduksi dan mamanfaatkan LPG dalam negeri" sambung Dadan.

Diundang sebagai salah satu narasumber dalam aganda Kopi Senja edisi spesial kali ini, Direktur Jenderal Migas tahun 2008 s/d 2012 Evita H. Legowo menenangkan para staf yang hadir dengan memberikan pengertian bahwa peran mereka di Ditjen Migas masih sangat dibutuhkan meski dunia sudah mulai bertransformasi ke energi baru terbarukan.

"Walaupun kita berada di era yang mau tidak mau harus mulai memikirkan energi baru terbarukan, tetapi Ibu dan Bapak semua masih sangat dibutuhkan. Jangan khawatir, tugas kita akan selalu ada" Ucap Evita.

Evita memaparkan bahwa dalam mengawal transisi energi menuju low carbon development, Ditjen Migas memiliki peran yang sangat penting dalam segala sektor. "Dalam sektor ekonomi, Ditjen Migas berperan sebagai kontributor penting kepada GDP Indonesia dan juga aktif memberikan lapangan pekerjaan. Selain itu, Ditjen Migas juga memiliki peran penting dalam infrastructure development, energy security, dan yang terpenting yaitu mendukung kebutuhan energi pada masa transisi" lanjut Evita.

Dalam paparannya Evita menjelaskan poin-poin penting yang harus terus dilakukan oleh Ditjen Migas, diantaranya:

- Pengelolaan CCS/SSUS

- Pengelolaan dan pemanfaatan gas bumi

- Penyediaan komponen BBM dalam pemanfaatan biofuel

- Ketersediaaan DME sebagai pengganti LPG

- Keberlanjutan jaringan gas bumi

- Menjamin ketersediaan bahan baku industri

- energy stockpiling

Melengkapi materi yang dipaparkan oleh Evita, Direktur Jenderal Migas tahun 2001 s/d 2002 Rachmat Sudibyo turut mengatakan bahwa para staf tidak perlu khawatir akan peran Ditjen Migas tidak dibutuhkan dalam masa transisi ini, karena kenyataannya Ditjen Migas sangatlah dibutuhkan untuk percepatan target NZE2060.

"Ada satu paradigma yang harus kita pegang teguh yaitu bahwa kita ini dikejar oleh waktu. Sebelum 2060, sebaiknya seluruh sumberdaya Migas sudah kita manfaatkan. Kalau tidak, anugerah Tuhan yang diberikan pada kita akan sia-sia. Jadi jangan khawatir di dalam masa transisi energi anda tidak akan berguna. Malah anda akan dipecut untuk memproduksi semaksimal mungkin dan secepat mungkin," Ungkap Sudibyo

Dalam kegiatan kali ini, Dadan berharap para staf yang hadir dapat membawa pulang ilmu sebanyak-banyaknya, dan memanfaatkan kedatangan dua narasumber yang memang sudah pernah memiliki banyak pengalaman dan legacy di Ditjen Migas. (Gerilya Academy/Poppy)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi


Bagikan Ini!