ESDM Terima Hibah Alat Laboratorium Solar PV dari Pemerintah Swiss

Kamis, 1 Desember 2022 - Dibaca 1099 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 498.Pers/04/SJI/2022

Tanggal: 1 Desember 2022

ESDM Terima Hibah Alat Laboratorium Solar PV dari Pemerintah Swiss

Kementerian ESDM melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM menerima paket hibah peralatan Laboratorium Solar Fotovoltaik dari Pemerintah Swiss melalui proyek kerja sama Renewable Energy Skills Development (RESD) yang didanai oleh State Secretariat for Economic Affairs SECO.

Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) dilakukan oleh Martin Stottele selaku Pimpinan Proyek RESD dan Susetyo Edi Prabowo selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE). Paket peralatan laboratorium terdiri dari peralatan solar PV portabel, peralatan panel surya rooftop ground mount dan pole mount, beserta prasarana pendukung lainnya.

Serah terima hibah ini dilakukan sebelum penyelenggaraan Program Pelatihan Teknisi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang akan dimulai pada tahun 2023 PPSDM KEBTKE guna menyiapkan tenaga kerja di bidang solar PV di Indonesia. "PPSDM KEBTKE sebagai pusat pelatihan energi baru, terbarukan dan konservasi energi berkomitmen untuk mendukung program Pemerintah Indonesia menuju energi yang bersih dan berkelanjutan, terutama dari aspek ketersediaan tenaga kerja yang kompeten dengan kemampuan teknis sesuai kebutuhan industri," ujar Susetyo dalam sambutannya.

Sementara itu Martin Stottele, Pimpinan Proyek RESD menyampaikan dukungannya bagi pengembangan sumber daya manusia transisi energi. "Kami berharap agar peralatan laboratorium energi terbarukan di PPSDM KEBTKE ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran peserta pelatihan yang mengikuti Program Pelatihan Teknisi PLTS sehingga mampu mencetak bibit yang unggul, berdaya saing, dan memenuhi kebutuhan tenaga yang kompeten dan handal untuk industri energi terbarukan di Indonesia."

Selain PPSDM KEBTKE, lanjut Martin, proyek RESD juga melibatkan empat Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas di bawah Kementerian Ketenagakerjaan (BPVP Ambon, BPVP Banda Aceh, BPVP Lombok Timur, dan BPVP Ternate).

Untuk diketahui, RESD adalah kerja sama pembangunan antara Pemerintah Indonesia melalui BPSDM ESDM)dan Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs SECO yang bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) melalui: (1) penciptaan program D4 spesialisasi energi terbarukan satu tahun (semester 7 dan 8) di 5 politeknik percontohan di Indonesia; 2) peluncuran program diklat energi terbarukan di 5 lembaga pelatihan kerja; dan 3) penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan.

Proyek RESD berlangsung selama 5 tahun, sejak tahun 2020 hingga 2025 dan melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian ESDM Republik Indonesia sebagai pemangku proyek dan juga kementerian/lembaga strategis lainnya termasuk Ditjen Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (KO)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Bagikan Ini!