Gempa Papua Akibat Aktifitas Sesar Naik, Masyarakat Diminta Waspadai Gempa Susulan

BANDUNG - Kepala Pusat Vulakanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, Surono menyatakan bahwa penyebab gempabumi di Baratlaut Sarmi Papua Kamis (10/11/2011) lalu akibat berasosiasi dengan aktifitas sesar naik yang berarah barat timur, memanjang dari Enarotali ke arah barat. Masyarakat diminta mewaspadai terjadinya gempa susulan yang diharapkan berkekuatan lebih kecil."Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG, dan sumber-sumber lainnya, gempabumi yang mengguncang Baratlaut Sarmi Papua terjadi pada hari Kamis. tanggal 10 November 2011, pukul 09:34:54 WIB. Pusat gempabumi berada pada koordinat 1.6?LS dan 138.56?8T, dengan magnitudo 52 SR pada kedalaman 27 km, berjarak 37 km barat laut Sarmi Papua," ujar Surono."Gempabumi ini tidak menimbulkan tsunani, karena walaupun gempabumi berpusat di laut, namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu terjadinya tsunami," tuturnya.Kondisi geologi daerah terkena gempabumi, lanjut Surono, diperkirakan melanda wilayah yang tersusun oleh batuan berumur Tersier berupa batuan sediment batuan gunungapi, batuan beku dan batuan malihan. Goncangan gempabumi akan terasa pada batuan endapan kuarter dan batuan tersier terlapukkan yang bersifat urai, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek goncangan, sehingga rentan terhadap goncangan gempabumi.Dampak gempabumi yang diperkirakan berasosiasi dengan aktifitas sesar naik yang berarah barat timur, memanjang dari Enarotali ke arah barat hingga tanggapan ini dibuat, belum ada laporan mengenai kerusakan maupun korban jiwa yang ditimbulkan oleh gempabumi ini.Selanjutnya kepala PVBMG merekomendasikan masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta infonnasi dan petugas Satlak PB dan Satkorfak PB. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami serta tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil. (SF)

Bagikan Ini!