Geopark Tingkatkan Partisipasi, dan Pendapatan Masyarakat Sekitar

Jumat, 13 Juli 2018 - Dibaca 4433 kali

JAKARTA - Salah satu pemanfaatan warisan geologi secara komprehensif adalah dengan konsep geopark atau taman bumi, geopark memberikan manfaat langsung kepada masyarakat setempat, utamanya dalam konservasi sumber daya alam dan penerimaan pendapatan masyarakat yang cenderung meningkat. Karena itu Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi akan terus mengupayakan pengembangan geopark diseluruh Indonesia yang memiliki potensi.

Geopark merupakan konsep baru model pemanfaatan warisan kebumian untuk keberlangsungan hidup masyarakat lokal secara berkesinambungan. Pada intinya, konsep taman bumi dunia yang digagas UNESCO itu adalah pola pengembangan kawasan secara berkelanjutan yang memadukan tiga keragaman, yaitu keragaman geologi, hayati, dan budaya. Tujuan pengelolaannya adalah mengembangkan ekonomi masyarakat setempat dengan berasaskan perlindungan atas ketiga keragaman yang terdapat dalam kawasan itu.

"Situs warisan geologi Nglanggeran yang berada di kawasan UNESCO Global Geopark Gunung Sewu, merupakan salah satu contoh sukses pengelolaan dan pemanfaatan situs warisan geologi sebagai tujuan Destinasi Wisata, dimana mampu meningkatkan pendapatan daerah Gunung Kidul melonjak, hampir 6 kali lipat pada tahun 2015," ujar Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar saat membacakan sambutan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral di acara Konferensi Geopark Nasional Indonesia I, Kamis (12/7).

Selain meningkatkan pedapatan daerah, geopark juga mampu menciptakan lowongan kerja bagi masyarakat lokal serta melibatkan peran serta aktif masyarakat sekitar dalam pengelolaan situs tersebut,

"Peran serta aktif masyarakat dalam pengembangan geopark ini merupakan roh dari pengembangan konsep geopark yang mengusung community development untuk economic development dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dikawasan tersebu," ujar Rudy lagi.

Sejak tahun 2008, Indonesia melalui Badan Geologi, Kementerian ESDM yang bekerjasama dengan Komisi Indonesia untuk UNESCO (KNIU) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kemenko Kemaritiman, Kemenko Perekonomian, Bapenas, serta pemerintah daerah telah menerapkan konsep geopark dalam pemanfaatan sumber daya alam.

Konsep tersebut dirasakan sangat cocok untuk dikembangkan, terbukti dengan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia dibandingkan dengan negara - negara asia tenggara lainnya (pada tahun 2011, Asia tenggara memiliki 2 Geopark Global yaitu 1 di malaysia dan 1 di Vietnam, pada tahun 2016 ini terdapat 4 geopark global yaitu 1 malaysia, 1 Vietnam, dan 2 di Indonesia).

Hingga akhir tahun 2016, Indonesia memiliki 4 kawasan Geopark Nasional (Kaldera Toba, Merangin Jambi, Ciletuh-Pelabuhan Ratu, dan Rinjani) dan 2 kawasan Geopark Global Unesco (Gunung Batur, Bali dan Gunung Sewu), serta setidaknya terdapat sekitar 20 kawasan yang menjadi kandidat geopark nasional.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim Task Force RMGG (Revitalisasi Museum Geologi Dan Geopark) Kementerian ESDM, menunjukan bahwa kunjungan pada seluruh kawasan geopark di Indonesia sebesar 5.624.493 orang kunjungan domestik dan 642.000 orang kunjungan mancanegara, dengan peredaran uang di kawasan kawasan geopark tersebut sebesar sekitar 3,5 triliun.

Namun, hingga saat ini, tim masih melakukan pengumpulan data untuk mengetahui seberapa besar pendapatan daerah yang dihasilkan oleh kawasan-kawasan tersebut.

Angka tersebut merupakan nilai yang cukup luar biasa dalam upaya pemanfaatan sumber daya geologi yang berkelanjutan, sehingga kegiatan tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu motor penggerak ekonomi secara nasional. Tidak hanya itu saja, berdasarkan pemantauan tim, manfaat lainnya adalah terjadinya pergeseran pola pikir (mindset) dan budaya (revolusi mental) dari masyarakat yang tadinya kurang peduli terhadap upaya konservasi pada lingkungan sekitarnya menjadi sebuah masyarakat yang sangat peduli akan lingkungannya.

"Melihat dampaknya geopark yang sangat baik dan dirasakan langsung oleh masyarakat, Kementerian ESDM melalui Badan Geologi akan terus berkomitmen untuk menggali potensi warisan geologi dalam mempercepat pengembangan geopark di Indonesia," tutup Rudy.

Penulis : Safii

Bagikan Ini!