"Ground Breaking" PLTGU Tanjung Priok Kapasitas 740 MW

Rabu, 6 Mei 2009 - Dibaca 5318 kali

JAKARTA. Sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk lebih mengintensifkan pemakaian bahan bakar gas (gasifikasi) sekaligus mengupayakan pemenuhan kebutuhan energi bagi masyarakat dan industri, pemerintah kembali melakukan pembangunan pembangkit listrik.Hari ini Kamis (6/5) Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) Tanjung Priok dengan kapasitas 740 MW. Acara "Ground Breaking" tersebut dihadiri oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojiri dan JICA Resident Representative Takashi Sakamoto.Pembangunan pembangkit dengan sumber pendanaan dari pihak asing membuktikan kepercayaan dunia terhadap Indonesia terus meningkat. "Di tengah krisis global yang melanda dunia, kepercayaan dunia terhadap Indonesia terus meningkat. Kita tetap akan melanjutkan pembangunan infrastruktur listrik, karena pertumbuhan kebutuhan listrik terus meningkat dari waktu ke waktu," ungkap Menteri ESDM dalam sambutannya.Menteri berharap, peresmian pembangkit-pembangkit tenaga listrik bukan hanya acara seremonial, tetapi segera direalisasikan dan diselesaikan tepat pada waktunya.Pengadaan PLTGU yang dilakukan melalui lelang umum ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kontrak pembangunan perluasan PLTGU Tanjung Priok (740 MW) antara PT PLN dengan Mitsubishi Corp. pada tanggal 6 Desember 2008 yang lalu.Kebutuhan listrik Jawa-Bali dalam 10 tahun kedepan akan mencapai 40.000 MW dengan pertambahan kapasitas rata-rata 3000 sampai 4000 MW per tahun. Dari kapasitas tersebut ujar Direktur Utama PLN , PT PLN akan membangun sebesar 27.000 MW dan sisanyanya diserahkan kepada swasta (IPP). Selain itu lanjut Beliau, arah kebijakan PLN dalam membangunan pembangkit, khususnya Jawa-Bali tidak lagi memakai bahan bakar minyak, kecuali bagi pembangkit yang dioperasikan pada saat beban puncak.

Bagikan Ini!