Gunung Kelud Memasuki Phase Kritis

Senin, 5 November 2007 - Dibaca 4743 kali

Menurut Kepala Badan Geologi, Bambang Dwiyanto, dari hasil pengamatan petugas pos pengamatan gunungapi G. Kelud, berdasarkan data terakhir periode tanggal 4 Nopember 2007 hingga tanggal 5 Nopember 2007, terekam gempa tremor vulkanik menerus dengan variasi amplituda maksimum 1 - 18.5 mm dan 438 kali terjadi gempa hembusan dengan variasi amplituda berkisar antara 3 - 25 mm. Hasil pengukuran Deformasi Tiltmeter telah terjadi deflasi pada komponen radial yang menunjukkan adanya penurunan disekitar kawah sedangkan pada komponen tangensial juga terjadi inflasi yang berarti bagian bawah G. Kelud mengalami pembumbungan. Pengamatan visual teramati asap kawah berwarna putih tebal dengan ketinggian 500 - 800 meter condong kearah utara, dari pemantauan CCTV teramati munculnya pulau kecil di tengah-tengah danau kawah dengan diameter 100 meter, terjadi pula perubahan temperatur air danau kawah dimana pada permukaan tercatat70.5o C, kedalaman 10 m : 64o C dan pada kedalaman 15 m temperatur mencapai 77.5o C.

Kepala Badan Geologi merekomendasikan masyarakat di sekitar gunung untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu mengenai letusan, penduduk yang berada dalam radius 10 km dari puncak untuk segera mengungsi, menghindari aktifitas disepanjang aliaran sungai untuk menghindari aliran lahar, menutup tempat penampungan air dan sumber air lainnya agar terlindung dari debu vulkanik, serta memakai masker penutup hidung dan penutup mata. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur (SATKORLAK PB) dan Pemerintah Kabupaten sekitar G. Kelud (SATLAK PB) terkait dengan aktifitas G. Kelud.

Bagikan Ini!