Hasil Lelang Wilayah Kerja Migas Konvensional Tahun 2015

Selasa, 3 Mei 2016 - Dibaca 2027 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
Nomor : 00049.Pers/04/SJI/2016
Tanggal : 03 Mei 2016

HASIL LELANG WILAYAH KERJA MIGAS KONVENSIONAL TAHUN 2015
Pada tanggal 10 September 2015, Pemerintah menawarkan 2 (dua) wilayah kerja baru migas melalui lelang Penawaran Langsung, wilayah kerja West Berau (Offshore Papua Barat) dan wilayah kerja Southwest Bengara (daratan Kalimantan Timur) dan menawarkan 6 (enam) wilayah kerja baru migas melalui lelang reguler, yaitu wilayah kerja Rupat Labuhan (Offshore Riau & Sumatera Utara), Nibung (Onshore Riau & Jambi), West Asri (Offshore Lampung), Oti (Offshore Kalimantan Timur), North Adang (Offshore Kalimantan Timur) dan Kasuri II (Onshore Papua). Kedua wilayah kerja dalam penawaran langsung merupakan hasil dari Studi Bersama.

Sampai dengan batas akhir pemasukan lelang penawaran langsung pada tanggal 26 Oktober 2015, tidak ada peserta lelang pada kedua wilayah kerja tersebut meskipun ada peminat yang mengakses data dan Bid Document. Sementara itu untuk lelang regular, sampai dengan batas akhir pemasukan dokumen partisipasi pada tanggal 14 Januari 2016, terdapat 2 (dua) perusahaan yang memasukkan dokumen partisipasi, yaitu Azipac Limited untuk blok Oti dan PT. Agra Energi Indonesia untuk blok Kasuri II.

Untuk Lelang Penawaran Langsung, wilayah kerja Southwest Bengara ditetapkan dengan bagi hasil 70:30 (minyak) dan 65:35 (gas), persyaratannya berupa survey seismik 2D dan bonus tandatangan minimal US$ 1 juta. Sementara itu untuk wilayah kerja West Berau yang berdasarkan kajian sebagai area high risk-mid potential diberikan bagi hasil 65:35 (minyak) dan 60:40 (gas) dengan persyaratan komitmen pasti berupa survey seismik 3D dan 1 sumur eksplorasi dan bonus US$ 1 juta. Terhadap kedua wilayah kerja yang ditawarkan ini, berdasarkan respon dari pelaku pasar kepada pemerintah, secara teknikal daerah tersebut masih menarik, namun dengan kondisi pasar saat ini dan salah satunya yaitu faktor terms & conditions yang diberikan, maka proyek ini menjadi sub-economic sehingga belum menarik minat mereka.


Sementara itu untuk lelang Reguler, wilayah kerja Oti ditetapkan dengan bagi hasil 65:35 (minyak) dan 60:40 (gas), persyaratannya berupa G&G dan 1 sumur eksplorasi dan bonus tandatangan minimal US$ 1 juta. Sementara itu untuk wilayah kerja Kasuri II diberikan bagi hasil 65:35 (minyak) dan 60:40 (gas) dengan persyaratan komitmen pasti berupa G&G, akuisisi dan processing seismik 2D 1000 Km dan 1 sumur eksplorasi dan bonus US$ 5 juta. Terhadap wilayah kerja Oti dan Kasuri II, Peserta Lelang menyampaikan penawaran dibawah minimum yang dipersyaratkan sehingga untuk kedua blok ini tidak ada pemenang.

Dengan kondisi harga minyak yang rendah, t&c yang ditawarkan oleh pemerintah belum memenuhi keekonomian para calon peserta lelang tahun 2015, sehingga ada beberapa yang mengundurkan diri.

Selanjutnya sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 35/2008 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi, maka wilayah kerja Southwest Bengara, West Berau, Rupat Labuhan, Nibung, West Asri, Oti, North Adang dan Kasuri II menjadi status Available (terbuka). Pada beberapa wilayah kerja tersebut, setelah dilakukan evaluasi kembali terhadap t&c dan minat pasar, Pemerintah menawarkan kembali melalui lelang reguler tahun 2016 dengan model "open bid split" yaitu investor dapat menawar split bagi hasil sehingga sesuai dengan keekonomian mereka.
Kepala Pusat Komunikasi Publik,




Sujatmiko


? Siaran Pers ini dapat dilihat juga di www.esdm.go.id
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM
Sujatmiko
+628128016414

Bagikan Ini!