ICP Juni 2013 Naik Jadi US$ 99,97 per Barel

Selasa, 2 Juli 2013 - Dibaca 2178 kali

JAKARTA - Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia selama bulan Juni 2013, berdasarkan perhitungan ICP mencapai US$ 99,97 per barel atau naik US$ 0,96 per barel dibanding bulan Mei 2013 yang mencapai US$ 99,01 per barel.

Sedangkan harga Minas/SLC selama Juni 2013, mencapai US$ 102,75 per barel atau naik US$ 2,66 per barel dari US$ 100,09 per barel pada bulan Mei 2013.

Perubahan harga minyak tersebut, disebabkan beberapa hal. Faktor yang meningkatkan harga minyak adalah:

  1. Menguatnya perekonomian dunia yang diindikasikan dengan membaiknya perekonomian AS yang ditandai dengan peningkatan pasar perumahan dan penurunan angka pengangguran. Selain itu, meningkatnya kegiatan manufaktur di Jerman.
  2. Berdasarkan publikasi OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) pada bulan Juni 2013, diperkirakan terjadi peningkatan permintaan minyak mentah dunia tahun 2013 sebesar 0,8 juta barel per hari sehingga mencapai 90,2 juta barel per hari pada triwulan 3 tahun 2013. Proyeksi kenaikan ini disebabkan oleh naiknya permintaan minyak mentah oleh China sebesar 0,35 juta barel per hari, dimana rata-rata tahun 2012 sebesar 10,1 juta barel per hari menjadi 10,45 juta barel per hari pada tahun 2013 serta naiknya pertumbuhan permintaan minyak mentah negara-negara Amerika Latin sebesar 0,2 juta barel per hari menjadi 6,5 juta barel per hari.
  3. Berdasarkan publikasi IEA (International Energy Agency) bulan Juni 2013, dilaporkan adanya penurunan produksi minyak mentah dari North Sea sebesar 0,4 juta barel per hari akibat kegiatan perawatan fasilitas produksi.
  4. CGES (Centre for Global Energy Studies) pada laporan bulan Juni 2013, menunjukkan adanya penurunan pasokan minyak mentah dari negara-negara OPEC pada Mei 2013 dibandingkan April 2013 sebesar 0,05 juta barel per hari menjadi 30,71 juta barel per hari akibat turunnya produksi minyak mentah dari Irak, Iran, Kuwait dan Libya.
  5. EIA (Energy Information Administration) melaporkan adanya penurunan stok midlle distillate pada bulan Juni 2013 yaitu sebesar 2,0 juta barel menjadi sebesar 123,1 juta barel dibandingkan stok bulan Juni 2012.
  6. Terjadi penyempitan spread antara harga minyak WTI dan Brent yang diakibatkan karena peningkatan permintaan minyak WTI dengan beroperasinya pipa Mid way menuju Teluk Meksiko.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah, juga dipengaruhi oleh membaiknya perekonomian jepang yang ditandai dengan peningkatan perkiraan pertumbuhan ekonomi jepang tahun 2013 sebesar 0,4% menjadi 1,5%.

Sementara faktor yang menahan peningkatan harga adalah:
  1. IMF pada bulan Mei 2013 merevisi perkiraan pertumbuhan GDP China turun sebesar 0,25% menjadi 7,75% yang disebabkan melambatnya kegiatan manufaktur.
  2. Rencana Pemerintah Jepang untuk mengaktifkan kembali beberapa reaktor nuklir sehingga permintaan minyak mentah dari negara tersebut diperkirakan mengalami penurunan.
  3. Pertemuan negara-negara OPEC pada akhir Mei 2013, memutuskan untuk mempertahankan tingkat produksi OPEc sebesar 30 juta barel per hari. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga minyak mentah pada level US$ 100 per barel.
Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan juni 2013 dibandingkan bulai Mei 2013, secara umum mengalami peningkatan, kecuali Tapis. Selengkapnya, sebagai berikut:
  • WTI (Nymex) naik US$ 1,05 per barel dari US$ 94,73 per barel menjadi US$ 95,80 per barel.
  • Brent (ICE) naik US$ 0,16 per barel dari US$ 103,18 per barel menjadi US$ 103,34 per barel.
  • Tapis (Platts) turun US$ 0,08 per barel dari US$ 108,06 per barel menjadi US$ 107,98 per barel.
  • Basket OPEC naik US$ 2,26 per barel dari US$ 98,78 per barel menjadi US$ 101,04 per barel. (TW)

Bagikan Ini!