IndoCBM 2008 Ditutup Dengan Penandatanganan 2 KKS

Jumat, 27 Juni 2008 - Dibaca 3429 kali

IndoCBM 2008 yang berlangsung selama 2 hari di Hotel Gran Melia, Jakarta, ditutup hari Kamis (26/6) oleh Dirjen Migas ESDM, Luluk Sumiarso. Pada acara penutupan tersebut Dirjen Migas menyaksikan penandatanganan 2 KKS Coal Bed Methane (CBM), yakni antara pemerintah dengan PT. Samantaka Mineral Prima dan PT. Ridlatama Mining Utama.

Dalam kata sambutannya, Dirjen Migas mengungkapkan bahwa Departemen ESDM saat ini memberikan prioritas utama untuk pengembangan CBM di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta untuk keperluan ekspor. Pada saat ini, pemerintah memahami hambatan-hambatan yang dihadapi oleh para investor dan sedang berusaha untuk mengatasi kekurangan tersebut agar CBM secara ekonomis dapat lebih menarik untuk penanaman invetasi.

PT. Samantaka Mineral Prima menandatangani kontrak untuk wilayah kerja di Indragiri Hulu Riau, dengan bagi hasil 60% untuk pemerintah. Sementara itu PT. Ridlatama Mining Utama yang menandatangani kontrak untuk wilayah kerja di Bentian Besar, Kalimantan Timur, menetapkan bagi hasil sebesar 55% untuk pemerintah, first tranche petroleum (FTP) sebesar 10%, dan Cost Recovery maksimum sebesar 90% setelah produksi komersial selama kontrak.

Indonesia sangat membutuhkan investasi asing untuk pengembangan infrastruktur energinya, untuk mendorong perkembangan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, dan pengembangan masyarakat secara umum. Investasi ini diperlukan untuk dapat mengamankan perkembangan energi dan ekonomi, baik untuk bangsa Indonesia sendiri juga untuk skala regional. Pemerintah tetap terbuka akan masukan untuk pengembangan rangka peraturan agar CBM dapat dipasarkan dalam waktu yang secepatnya.

Bagikan Ini!